REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya mengungkapkan perawatan pesawat Hercules sudah sesuai prosedur.
"Perawatan alutsista TNI khususnya Hercules sesuai prosedur," kata Fuad di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/7).
Terkait adanya sistem tukar komponen antar pesawat, Fuad membantah hal tersebut. Fuad menegaskan sistem tukar itu tidak melibatkan komponen utama.
"Saya luruskan, yang ditukar mungkin kursi, radio untuk hiburan, tapi alat utama tidak," ujar Fuad.
Fuad menjelaskan pesawat TNI AD dibagi dalam empat tahapan dalam perawatannya. Pertama, pesawat yang mengalami kerusakan ringan, kondisinya akan dicek dalam 50 jam terbang. Kedua, rusak atau tidak, pesawat harus masuk pemeliharaan di skuadron.
Ketiga, dalam jangka waktu tiga tahun, rusak atau tidak rusak, pesawat tersebut harus masuk ke dalam suadron teknik. Keempat, bila sudah masuk ke dalam usia lima tahun atau sudah 3600 jam terbang, pesawat tersebut harus masuk ke depo pemeliharaan di Bandung, Jawa Barat.
"Di sana seluruh bodi ditelanjangi. Dibedah semua, bila ada yang rusak diganti sehingga pada saat keluar dari depo pesawat dapat berfungsi kembali," kata Fuad.
Fuad menambahkan, pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan masih dalam kondisi layak terbang. Fuad juga menegaskan pesawat tersebut sangat memenuhi syarat dalam pemeliharaan.
Sebelumnya, pesawat Hercules C-130 mengalami kecelakaan di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara. Pesawat tersebut jatuh dan menimpa bangunan ruko di Medan.