REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Robot berbahan baku limbah buatan pengrajin di Semarang, Jawa Tengah semakin diminati masyarakat mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa terutama oleh mahasiswa.
"Selama ini pelanggan saya kebanyakan mahasiswa. Bahkan banyak dari mereka yang sengaja datang ke tempat produksi saya agar bisa belajar membuat robot dengan bahan baku limbah," kata pengrajin robot berbahan baku limbah asal Semarang Indaryanto di Semarang, Sabtu.
Dari sisi pesaing diakuinya hingga saat ini belum ada pengrajin robot limbah selain dirinya yang memenuhi pasar Semarang. Meski demikian, Indaryanto mengaku senang jika semakin banyak pengrajin produk jenis tersebut.
"Harapannya dengan semakin banyaknya pengrajin robot limbah ini akan bertambah besar pula perhatian Pemerintah untuk mengembangkan pasar produk tersebut," katanya.
Pihaknya merasa optimis, prospek produk tersebut sangat bagus sehingga dibutuhkan keseriusan Pemerintah untuk menciptakan lebih banyak lagi pengrajin robot berbahan baku limbah tetapi tetap diiringi dengan bimbingan yang serius.
Diakuinya, hingga saat ini pasar dari produk tersebut masih terbatas. Bahkan, untuk pasar Semarang sendiri belum terlalu baik dibandingkan dengan pasar Jakarta dan Yogyakarta.
"Kalau Jakarta dan Yogyakarta sudah banyak yang suka, saya beberapa kali menjual produk ke sana dan antusiasme penyuka robot sangat baik," katanya.
Ke depan, pihaknya berharap bisa menembus pasar Bali karena daerah itu banyak dikunjungi wisatawan asing. Seperti Yogyakarta dan Jakarta ternyata para pembelinya banyak dari warga negara asing.
"Ingin segera menembus pasar Bali tetapi masih sulit aksesnya, harapannya ada bantuan dari Pemerintah terkait hal ini," katanya.
Sementara itu, dari sisi bahan baku, robot berbahan baku limbah sangat mudah diperoleh. Untuk limbah yang digunakan mulai dari gesper ikat pinggang, korek api gas, ruji sepeda, hingga limbah onderdil motor.