Rabu 22 Apr 2015 01:10 WIB

Hadiri Undangan Wantimpres, KAMMI tak Tergoda Rayuan Jokowi

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aksi Mahasiswa: Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi mengkritisi lima bulan pemerintahan Jokowi, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (26/3).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Aksi Mahasiswa: Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi mengkritisi lima bulan pemerintahan Jokowi, di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Undangan acara Diskusi Kebangsaan oleh Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) disambut positif oleh Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI). Meskipun begitu, PP KAMMI menyatakan undangan itu tidak akan menggoyahkan pendirian KAMMI terkait aksi #UltimatumJokowi.

“KAMMI masih kokoh dengan pendiriannya dan tidak akan tergoda rayuan Jokowi untuk menghentikan aksi #Ultimatum Jokowi,” kata Ketua Umum PP KAMMI Andriyana. Kehadiran KAMMI dalam acara tersebut, lanjut Andriyana, ialah dalam rangka memenuhi undangan Wantimpres semata mengingat acara itu membicarakan permasalahan bangsa.

“Kalau pun ada tawaran untuk menghentikan aksi #UltimatumJokowi, saya pastikan akan KAMMI tolak dengan tegas tawaran itu,” tegasnya.  Menurut Andriyana, Wantimpres merupakan wadah khusus untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan dan masukan kepada presiden.

Sehingga, KAMMI dalam kesempatan pertemuan nanti berencana menyampaikan Lima Tuntutan Rakyat.  “Karena ini berbicara permasalahan bangsa, maka bersikap kritis menjadi kewajiban KAMMI dan aktivis-aktivis mahasiswa lain negeri ini,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement