Selasa 03 Mar 2015 18:08 WIB

Kepala Daerah Diminta Lebih Peduli Sediakan Transportasi Umum

 Sejumlah angkutan umum jurusan Karet-Jatinegara menunggu penumpang di bawah Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/1). (Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah angkutan umum jurusan Karet-Jatinegara menunggu penumpang di bawah Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pakar transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno meminta para kepala daerah lebih peduli terhadap penyediaan transportasi umum yang layak dan nyaman bagi masyarakat.

"Masih banyak daerah yang belum peduli terhadap pengadaan angkutan umum yang nyaman dan layak," kata Djoko di Semarang, Selasa (3/3).

Padahal, menurut dia, ada bantuan dari Pemerintah Pusat untuk mewujudkan penyediaan angkutan umum bagi masyarakat ini. Ia mengungkapkan Pemerintah Pusat menyiapkan sekitar seribu bus bagi daerah dalam rangka pengembangan sistem transportasi umum.

Selain itu, kata dia, terdapat pula subsidi untuk operasional angkutan umum. Sementara untuk daerah yang sudah memiliki sistem transportasi massal, kata dia, bisa mengajukan tambahan armada ke pemerintah.

Namun, hingga kini belum ada kesungguhan pemerintah daerah untuk mewujudkan hal tersebut. Ia mencontohkan rencana pembentukan sistem transportasi yang terintegrasi antardaerah di Jawa Tengah.

Ia berpendapat, rencana tersebut terhenti saat ini karena tidak ada ketegasan dari Dinas Pehubungan, Komunikasi, dan Informatika. "Padahal, pemerintah daerah sebagai regulator tinggal membentuk operator-operator di masing-masing daerah untuk mewujudkan transportasi umum ini," katanya.

Ia menjelaskan pemerintah daerah tinggal mengacu pada standar pelayanan minimum angkutan umum berbasis jalan uang sudah ditetapkan pemerintah. Daerah yang dinilai telah siap melaksanakan pengadaan sistem transportasi umum yang memadai itu, Djoko mencontohkan, yakni Solo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement