Kamis 19 Feb 2015 22:30 WIB

Jokowi Bukan Bagian Dari KMP Maupun KIH

Rep: c05/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Peneliti Pol Tracking Institute, Agung Baskoro menyatakan paska putusan pembatalan Budi Gunawan (BG) menjadi Kapolri, Jokowi akan menjadi kekuatan penyeimbang diantara KMP dan KIH. Jokowi tak mungkin masuk sepenuhnya ke kubu KMP maupun KIH. Ini karena kedua koalisi tersebut mendukung BG menjadi Kapolri.

Agung menyatakan Jokowi akan menjadi di tengah antara KMP dan juga KIH. Dia menyebutkan  kadang Jokowi bisa merapat ke KIH tapi kadang juga bisa merapat ke KMP. Hal ini, kata dia, sifatnya kondisional tergantung situasi politik yang terjadi.

“Ini yang saya sebut Jokowi menjadi kekuatan penyeimbang,” ujar dia, Kamis (19/2).

Dia menyatakan posisi kekuatan penyeimbang ini tepat diperankan oleh Jokowi. Hal ini, kata dia, agar Jokowi bisa lepas dari bayang bayang Megawati di KIH. Pun juga seandainya Jokowi di KMP, dirinya tidak akan secara 100 persen diterima di sana.

Pastilah di sana dukungan yang diberikan bukannya tanpa syarat. Soalnya nuansa Pilpres kemarin belum benar benar hilang dari kubu KMP.

Sebelumnya Rabu (18/2)  Jokowi mengambil keputusan terkait status Budi Gunawan. Jokowi akhirnya membatalkan Budi Gunawan menjadi Calon Kapolri. Nama Badrodin Haiti akhirnya menggantikan posisi Budi Gunawan untuk menjadi calon Kapolri.

Selain terkait putusan Kapolri, Jokowi juga memutuskan untuk memberhentikan secara sementara Abraham Samad dan juga Bambang Widjoyanto. Selanjutnya untuk mengisi kekosongan yang ada, presiden menunjuk tiga nama untuk menjadi Plt KPK. Nama tersebut yakni Taufiequrachman Ruki, Johan Budi Sp, Indriyanto Seno Adji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement