REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Widi Sutikno mengatakan, tingkat produksi pangan di Sleman dalam keadaan aman. Menurutnya, meskipun curah hujan masih cukup tinggi namun tidak mempengaruhi terhadap tingkat pruduksi pangan seperti padi.
“Kalau di Sleman tidak pernah mengalami penurunan, kalau memang terjadi itupun tidak signifikan,” ujarnya, saat dihubungi Republika, Selasa (10/2).
Dia menerangkan, untuk saat ini juga belum bisa melihat terkakit angka tingkat produksi pangan di Sleman terutama padi. Sebab, petani baru memasuki masa tanam dan baru sekitar April-Mei akan masuk pada musim panen.
Ditanya terkait angka produksi padi setiap tahunnya di Sleman, menurut dia berkisar antara 62-63 ton per satu hektar. Dia juga menegaskan, produksi padi yang dihasilkan oleh petani Sleman juga sangat mencukupi kebutuhan penduduk Sleman sendiri.
Kebutuhan padi di Sleman, kata dia, setiap tahun berkisar 1.700 ton. Dari kebutuhan tersebut, masih bisa dicukupi hasil pertanian dari petani Sleman sendiri. Meskipun penduduk di Sleman terus bertambah dengan banyaknya perantau yang terus berdatangan.