REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Al-Azhar Peduli Ummat Harry Rachmat meminta pemerintah bertindak tegas kepada oknum-oknum yang mengeluarkan izin iklan reklame rokok berbau mesum. Produsen rokok yang memasang iklan tersebut juga perlu dijatuhi sanksi.
"Seharusnya ada tindakan tegas dari pemerintah terhadap iklan tersebut, karena sangat berbahaya bila dilihat oleh anak-anak kita sekarang," kata Harry kepada ROL, Rabu (7/1).
Harry berpendapat, mungkin A Mild menilai iklan seperti itu tidak menjadi masalah di Indonesia. Karena, menurut Harry iklan tersebut menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
"Mungkin juga sebagai tes awal, namun bila dibiarkan akan lebih berbahaya lagi," ujar Harry.
Iklan rokok berbau mesum itu milik Sampoerna A Mild, sebuah produk rokok dari PT HM Sampoerna Tbk ini. Dalam iklan itu terpampang foto sepasang pemuda pemudi dengan adegan yang nyaris berciuman.
Gilanya, di dalam iklan itu juga tertulis pesan, 'Mula-mula malu-malu, lama-lama mau." Masyarakat menilai gambar dan pesan yang disampaikan A Mild berkonotasi negatif pada masyarakat.
Iklan di papan reklame itu sudah menyebar dan terpasang di sejumlah daerah di Indonesia. Seperti di Jakarta, Jatinangor, Bandung, dan Cirebon.