Rabu 07 Jan 2015 14:32 WIB

Ini Saran untuk Ahok Terkait Bank DKI

Gubernur DKI Jakarta, Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki cita-cita untuk menjadikan Bank DKI sejajar dengan Bank Mandiri atau Bank BCA. Untuk mewujudkan itu, Ahok siap menyuntikkan dana sampai Rp 40 triliun agar bank milik Pemprov DKI Jakarta tersebut bisa setara bank nasional.

Direktur Eksekutif Pengawas Aparatur Sipil Negara (ASN), Sangga Sinambela mengkritik upaya Ahok. "Itu adalah ide yang paling luar biasa. Sayangnya Ahok tidak pernah tahu dengan riil terkait apa dan bagaimana isi perut Bank DKI," ujar Sangga dalam keteranganya di Jakarta, Rabu (7/1).

Dia menyatakan, ide Ahok itu bisa mendapat masalah setelah berhasil mengupayakan penyuntikan dana yang bersumber dari APBD DKI Jakarta ke Bank DKI. Pasalnya, Ahok belum melakukan kajian secara mendalam terhadap kemampuan sumber manusia (SDM) Bank DKI.

Sangga menyarankan, sebaiknya mulai awal tahun ini, Ahok melakukan mulai mengkaji kualitas SDM Bank DKI, utamanya di bagian risk management dan kepatuhan sebelum menambah modal. "Itu dua bidang yang terpenting harus diperhatikan Pemda DKI Jakarta kalau mau memaksimalkan kinerja Bank DKI."

Dia juga mengimbau agar Ahok mampu mengkaji mulai fase penerimaan SDM sampai dengan penempatan dan sistem penggajian yang bisa mengejar target tersebut. "Jangan seperti masa gubernur yang sebelum-sebelumnya, di mana penerimaan dan penempatan SDM dilakukan dengan hanya mengandalkan 'manajemen sesuka hati'," ucap dia.

Sangga menambahkan, kalau pun saat ini ada sistem penerimaan SDM menggunakan jasa konsultan dari universitas, itu hanya dibagian tertentu yang persentasenya amat kecil. "Akhirnya, saat ini bisa dengan kasat mata terlihat bahwa kualias SDM Bank DKI jauh ketinggalan dibandingkan SDM milik Bank BJB," katanya.

Menurut Sangga, Ahok cenderung tidak akan bisa fleksibel menata Bank DKI. Apakah Ahok nanti bisa mensejajarkan bank milik masyarakat Jakarta itu dengan bank BUMN, waktu akan membuktikan. "Saat ini saja, untuk bisa bergerak lebih maju sedikit dari posisi yang sekarang itu, sulit," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement