REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lembaga Survey Indonesia, Denny Januar Ali, berkicau soal 'blunder Presiden Jokowi'. Melalui akun twitternya, @DennyJA_WORLD, ia menyoroti beberapa tindakan dan keputusan presiden, termasuk pemilihan jaksa agung dari partai politik.
Tak hanya itu, ia juga menyebut Jokowi melakukan blunder dengan menaikkan BBM dikala harga minyak dunia turun. Begitu juga kala Jokowi gagal membentuk kabinet ramping dan non-transaksional. (baca: Denny JA: Belum 100 hari, Jokowi Sudah Blunder Empat Kali)
Hal ini, menurut dia mendorong Jokowi mulai jauh dari pendukung sesungguhnya yaitu, wong cilik. Tak heran kepuasan publik kepada dirinya mulai rontok. Ia menyebut kepuasan publik saat ini dibawah 50 persen
Berikut kultwit milik dia: 20) Survei LSI muthakir, kepuasan publik atasnya sudah di bawah 50 persen sebelum 100 hari pemerintahannya.
21) Mendapatkan kepuasan di bawah 50 persen sebelum 100 hari itu adalah warning yang akan menyulitkan pemerintahannya di kemudian hari. 24) Semoga Jokowi dan team menyadari 4 blunder yg sudah dibuatnya. Lalu tumbuh semakin kuat sebagi strong leader. (The end).
22) Publik tak meragukan kesungguhan Jokowi. Tapi publik mulai meragukan kapabilitasnya memimpin politik nasional yg kompleks. 23) Situasi akan lebih rumit lagi jika protes publik atas BBM dan jaksa agung didukung oleh KMP yg menguasai parlemen.
24) Semoga Jokowi dan team menyadari 4 blunder yg sudah dibuatnya. Lalu tumbuh semakin kuat sebagi strong leader. (The end).