Selasa 04 Nov 2014 05:00 WIB

Sjafrie Sjamsoeddin dan As'ad Said Ali Dipertimbangkan Jokowi Pimpin BIN

 Wakil Ketua PBNU Asad Said Ali (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait pandangan PBNU tentang RUU Ormas di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (4/4).  (Republika/ Agung Supriyanto)
Wakil Ketua PBNU Asad Said Ali (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait pandangan PBNU tentang RUU Ormas di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (4/4). (Republika/ Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjianto mengatakan, Presiden Joko Widodo masih mempertimbangkan sejumlah nama untuk mengisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Tedjo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, membenarkan adanya sejumlah nama yang telah beredar dalam bursa Ka BIN tersebut.

Di antaranya, Wakil Menteri Pertahanan pada masa Presiden SBY, Sjafrie Sjamsoeddin dan Wakil Ketua Umum PB NU As'ad Ali.

"Iya ada , tapi kan keputusan satu pak Presiden, jadi kita tunggu saja," katanya menjawab pertanyaan wartawan terkait nama-nama tersebut.

Meski demikian, dia mengatakan, nama-nama calon kepala BIN bisa saja berubah. "Tapi bisa saja hilang semua (Sjafrie dan As'ad) muncul satu lagi," katanya.

Ia menambahkan, masukan dari berbagai pihak terhadap nama-nama yang beredar juga dipertimbangkan termasuk pertimbangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan juga pandangan dari masyarakat sipil.

"Semua akan dipertimbangkan," katanya.

Sampai saat ini, dia tidak bisa memastikan kapan Kepala BIN akan diumumkan oleh Presiden Jokowi. Meski demikian, ia berharap minggu-minggu ini dapat diumumkan.

"Mudah-mudahan (minggu ini), karena tanggal 7 (November 2014) kan (Presiden) berangkat ke China. Kita harap demikian, tapi kita kan tidak bisa memaksa, Presiden kan ada pertimbangan yang lain, tapi semoga sebelum tanggal 7 (November)," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement