Kamis 30 Oct 2014 04:02 WIB

Majelis Adat Dayak Protes Komposisi Kabinet Jokowi-JK

Dayak tribes perform some cultural attractions in a carnival in Jakarta. Borneo Institute plans to open photo and painting exhibition on Dayak history in Palangkaraya, Central Kalimantan on August 29, 2013. (file photo)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Dayak tribes perform some cultural attractions in a carnival in Jakarta. Borneo Institute plans to open photo and painting exhibition on Dayak history in Palangkaraya, Central Kalimantan on August 29, 2013. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Majelis Adat Dayak Nasional kecewa terhadap susunan kabinet Presiden RI Joko Widodo, yang tidak diisi oleh perwakilan dari Kalimantan.

"Padahal, Pulau Kalimantan merupakan daerah terluas di Indonesia, hampir 5X luas Pulau Jawa, dan telah memberikan kontribusi pendapatan cukup besar, kepada negara. Tetapi anehnya, tidak ada perwakilan yang ditunjuk menjadi menteri," kata kata Wakil Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional Haspan Hamdan, melalui telepon genggamnya, Rabu (29/10) Malam.

Sudah banyak pendapatan yang diterima negara ini dari Sumber Daya Alam (SDA) yang dihasilkan dari Pulau Kalimantan. Idealnya, ada perwakilan dari Kalimantan yang memiliki lima provinsi, yakni, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara, yang terpilih menjadi Menteri dari "Kabinet Kerja".

Karena merasa tidak terwakili tersebut, kata Haspan, Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) berencana menggelar pertemuan di Balikpapan atau di Samarinda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement