Jumat 19 Sep 2014 11:10 WIB

Ini WNI Pertama yang Dapat Penghargaan dari Kekaisaran Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra mendapat penghargaan "The Higashikuni-Nomiya International Prize" dari "The Higashikuni-Nomiya Memorial Foundation" melalui upacara yang berlangsung di Tokyo, Kamis (18/9).

Siaran pers KBRI Tokyo pada Jumat (19/9) mengatakan lembaga dari lingkungan keluarga Istana Kekaisaran Jepang itu dalam putusannya juga menetapkan Yusron sebagai penerima utama dari delapan penerima anugerah sejenis kali ini.

Sebelum Yusron, penghargaan serupa pernah pula dianugerahkan oleh lembaga tersebut, antara lain kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Tekeo Miki, PM Yasuhiro Nakasone, PM Noboru Takeshita, dan Kiichiro Toyoda (Presiden Direktur Toyota Motor Company).

Dikatakan bahwa Yusron adalah warga negara Indonesia pertama yang menerima penghargaan itu. Ia menerima penghargaan itu atas karya akademisnya, yaitu disertasi S-3 di bidang politik ekonomi internasional yang dipertahankan Yusron di Universitas Tsukuba, Jepang, pada 1997.

Panitia menilai karya tersebut sebagai karya monumental dan selangkah lebih maju dibanding pemikiran-pemikiran yang berlaku pada masa itu.

"Karena itu, maka panitia merasa perlu untuk memberi penghargaan terhadap karya Yusron yang sekarang menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang," ujar Profesor Akegawa dalam kata pengantar saat upacara penganugerahan penghargaan seperti dikutip siaran pers KBRI tersebut.

Upacara penganugerahan itu dihadiri oleh sekitar 100 undangan VIP, termasuk kalangan akademisi, birokrat, politisi, dan praktisi ekonomi serta pelaku bisnis Jepang. Prosesi upacara selama sekitar dua jam itu berlangsung dalam nuansa amat resmi.

Dalam resepsi syukuran di Kediaman Resmi Dubes pada malam harinya, hadir pula sejumlah tokoh penting Jepang seperti mantan PM Yasuo Fukuda, Mantan Sekjen LDP Tsutomu Takebe, dan sejumlah anggota parlemen Jepang.

Inti disertasi S-3 berbahasa Jepang dengan judul "Ganko-Ketai Moderu no Shinwa-shei" (Mitos Model Flying Geese) yang ditulis Yusron 14 tahun silam itu adalah sanggahan yang mengingkari keabsahan teori-teori tentang keajaiban ekonomi Asia yang sedang dielu-elukan dunia saat itu. Khususnya, teori Flying Geese Model, dimana Yusron membantah validitas fenomena keajaiban ekonomi Asia kala itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement