Kamis 31 Mar 2016 22:56 WIB

Presiden PKS: Rasisme dalam Pemilu tak Baik

Rep: Lintar Satria/ Red: Achmad Syalaby
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.
Foto: foto : MgROL_54
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan, pertarungan demokrasi apa pun seperti pemilihan kepala daerah, pemilu atau pemilihan presiden tidak sepantasnya menggunakan unsur rasisme. 

Sohibul menjelaskan, sentimen primodialisme harus ditinggalkan. Menurut dia, persaingan dalam pemilu harus melalui kinerja bukan rasisme. Hal tersebut diungkapkan Sohibul saat dimintai tanggapannya mengenai kicauan Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra yang menulis kicauan bernada rasisme lewat Twitter.

"Saya tidak spesifik dengan tulisannya, tapi rasisme itu tidak baik," katanya usai menjamu pertemuan Koalisi Merah Putih di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (31/3).

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok marah dengan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra karena rasis terhadap warga keturunan China di Indonesia. Ahok menanggapi pernyataan Yusron yang menilai Ahok arogan. 

"Ada yang nge-tweet nakutin, 'Kasihan lho, turunan China miskin nanti dibantai gara-gara Ahok.' Itu kurang ajar, namanya rasis," kata Ahok. Hanya, Ahok pun membawa-bawa Masyumi dalam pernyataannya untuk merespons Yusron. Dia menuduh Masyumi hendak mengganti sila pertama Pancasila saat masa kemerdekaan. (Baca: Ahok Marah ke Adik Yusril Sambil Bawa-Bawa Masyumi).

Pernyataan tersebut pun mendapat sorotan. Ahok dinilai tak mengerti sejarah karena adanya Pancasila justru tak lepas dari sikap legawa dari tokoh-tokoh Masyumi yang bersedia menghapus tujuh kata hasil Piagam Jakarta menjadi Ketuhanan yang Maha Esa. (Baca: Keblinger bila Masyumi Dituduh Ingin Menghapus Pancasila).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement