Sabtu 23 Apr 2016 18:03 WIB
Kontroversi Ahok

Yusril Minta Rakyat Beri Panggung untuk Ahok

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Achmad Syalaby
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra meyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri Deklarasi dan Diskusi Anak kampung komunitas Jakarta Teguh Beriman di Kramat Sentiong, Jakarta, Ahad (17/4).  (Republika / Rakhmawaty La'lang )
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra meyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri Deklarasi dan Diskusi Anak kampung komunitas Jakarta Teguh Beriman di Kramat Sentiong, Jakarta, Ahad (17/4). (Republika / Rakhmawaty La'lang )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendera menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang meminta agar media tak memberi panggung kepada Yusril.

Dalam siaran pers yang diterima Republika.coid, Sabtu (23/4), bakal calon gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pernyataan Ahok bertentangan dengan konstitusi. Selain itu, hal tersebut juga bertentangan dengan demokrasi.

"Istilah jangan 'memberikan panggung' maksudnya tentulah agar tidak diberi kesempatan kepada saya untuk berbicara di muka umum," kata Yusril.

Padahal, di negara demokrasi, Yusril menjelaskan, siapa pun dapat mengemukakan pendapat secara terbuka tanpa dihalangi siapapun. Yusril menegaskan, demokrasi harus dijunjung tinggi.

Kendati demikian, Yusril tidak akan mengikuti jejak Ahok. Alih-alih melarang, Yusril malah mempersilakan Ahok menyatakan pendapat dimanapun.

Pendapat Ahok, tuturnya, akan ditentang jika tidak sejalan. Namun di satu sisi, Yusril pun akan membela Ahok untuk terus menyampaikan pendapatnya.

"Saya mengajak kepada segenap rakyat berikan panggung kepada Gubernur DKI untuk berbicara dengan bebas, walau kita tidak setuju dengan pendapatnya," ucap Yusril. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement