REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Masyarakat Kota Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah meminta dibagikan masker gratis dari pemerintah setempat terkait kabut asap semakin hari semakin pekat.
Edo warga Jalan A Yani, di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan, ingin sekali mendapatkan masker gratis dari pemerintah Kota Palangka Raya akibat kabut asap yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Dari pada saya beli, mendingan saya berharap Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya bisa segera membagikan masker gratis seperti tahun sebelumnya," kata Edo kepada wartawan.
Dia mengungkapkan, bukan tidak sanggup membeli, namun seperti tahun lalu pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) membagikan kepada masyarakat secara gratis di setiap sudut-sudut jalan raya yang ada di daerah itu.
Kabut asap yang terjadi kurang lebih sepekan ini sudah mulai mengganggu aktivitas masyarakat "Kota Cantik" Palangka Raya menjadi jarak pandang hanya 300 sampai 400 meter dan enggan untuk keluar rumah.
Warga lainnya, Sony juga menjelaskan bahwa kabut asap di Palangka Raya sudah mulai terasa dari siang hari hingga menjelang malam hari.
"Saya berharap pemerintah setempat bisa segera mengambil tindakan bijak, paling tidak dengan membagikan masker gratis sudah cukup berupaya membantu warga Kota Palangka Raya terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA)," ucapnya.
Dia menambahkan, sebelumnya pesawat Hercules A-1317 telah menaburkan sekitar 76,8 ton garam di Kalteng untuk upaya membuat hujan buatan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Penyebaran garam melalui pesawat Hercules itu telah dilakukan sejak 8 hingga 30 Agustus 2014 di daerah yang rawan terjadi kebakaran.
Namun hingga kini hujan buatan pun tak kunjung datang.
"Saya berharap pejabat pemerintah provinsi dan kota hingga masyarakat setempat bisa segera bersama-sama mengantisipasi meluasnya kebakaran lahan yang terjadi di Kalteng khususnya di Kota Palangka Raya, agar tidak meluasnya kabut asap," ujar Sony.