REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Provinsi Bengkulu membantah organisasi tersebut mendukung duet calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
"Tidak benar pemberitaan media lokal yang mengatakan kami mendukung capres Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kami tegaskan secara organisasi tidak ada dukungan untuk Pak Jusuf Kalla walaupun dia Ketua PMI pusat," kata Sekretaris PMI Provinsi Bengkulu Joni Saputra di Bengkulu, Rabu (28/5).
Dia mengatakan, PMI merupakan organisasi kemanusiaan yang terlepas dari unsur kepentingan, seperti politik praktis. Oleh karena itu secara kelembagaan tidak dibenarkan mendukung salah satu calon presiden dan wakil presiden. "Kalau berbicara secara individu silahkan, kita tidak membatasi hak masing-masing, tetapi jangan membawa gerbong organisasi PMI," katanya.
Menurutnya, Ketua PMI Pusat selaku calon wakil presiden juga tidak menyinggung, mengajak, dan mengerahkan relawan untuk menggalang dukungan pada Pemilu Presiden. "Tidak ada instruksi dari pusat, selama di hadapan pengurus dan relawan PMI, Pak JK tidak ada menyinggung tentang politik," ucapnya.
Terkait kesibukan Ketua PMI pusat itu menjadi cawapres, Joni mengatakan hal tersebut tidak mengganggu struktur keorganisasian dari palang merah. "Pak JK, mengatakan dia tidak bisa menjalankan tugas selama Pemilu Presiden, namun bukan dalam artian cuti, terkait keorganisasian masih ada sekjen dan wakil-wakil ketua," kata dia.
Joni juga mengatakan, sikap independen PMI Provinsi Bengkulu terhadap Pemilu Presiden 9 Juli 2014 ini telah disampaikan ke seluruh pengurus daerah, cabang dan relawan di Bengkulu. "Jumlah keseluruhan keanggotaan PMI Bengkulu baik pengurus maupun relawan lebih kurang 10.000 orang," ujarnya.