REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, menandaskan pemuda jangan abai dan lebai menghadapi 'serangan' Narkoba. Sebab sikap tersebut hanya akan menyuburkan peredaran Narkoba di kalangan pemuda.
Roy Suryo mengemukakan hal tersebut pada 'Penyuluhan tentang Bela Negara Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Setiap Narkoba (P4SN)' di Yogyakarta, Kamis (27/3). Selama ini remaja pengguna Narkoba terus mengalami peningkatan.
Dijelaskan Roy, tahun 2012 ada 3,6 juta warga Indonesia yang menggunakan Narkoba. Kemudian tahun 2013, meningkat menjadi 3,8 juta dan sebanyak 22 persennya adalah remaja.
Saat ini, ujar Roy, setiap 24 pemuda ada seorang yang menjadi pengguna Narkoba. Sedang setiap 120 remaja putri ada satu orang yang tergantung pada Narkoba.
"Jika kondisi ini tidak ditanggulangi, pengguna Narkoba tahun 2015 mendatang diprediksikan lebih dari 5 juta," kata Roy.
Untuk pencegahan, kata Roy Suryo, pemuda dilarang bersikap abai dan lebai terhadap lingkungan. Sikap abai adalah sikap yang acuh terhadap teman dan lingkungan yang sedang menghadapi permasalahan.
"Kalau ada teman yang semula ceria, kemudian berubah menjadi pendiam dan takut mandi, perlu dicurigai. Itu tanda-tanda teman anda terkena Narkoba," kata Roy di hadapan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta.
Jika ada teman sudah 'terkena' Narkoba, kata Roy, pemuda tidak boleh bersikap lebai dengan bersikap mengasingkan teman yang sedang terkena Narkoba tersebut. Namun teman tersebut harus dirangkul dan diajak ke jalan yang benar.