Rabu 19 Feb 2014 19:55 WIB

331 Orang yang Terisolir di Malang Akan Dievakuasi Besok

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
Gunung Kelud yang masih berstatus awas pasca erupsi.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Gunung Kelud yang masih berstatus awas pasca erupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 331 orang masih terisolir di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang akibat lahar hujan Gunung Kelud, Jatim, Selasa (18/2) sore. Mereka akan dievakuasi besok Kamis (20/2) dengan perahu karet dan tali yang menggunakan sling.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Sugiono mengatakan, 331 orang yang terisolir terdiri dari 312 warga Dusun Kedawun dan warga Dusun Klangon, sisanya 19 orang adalah orang yang memberikan bantuan kepada warga.

Dia menjelaskan, 312 orang warga itu memang tidak mengungsi lantaran jarak rumahnya tidak tergolong dalam radius bahaya erupsi Gunung Kelud atau lebih dari 10 kilometer. Pihaknya hanya mengimbau warga supaya hati-hati menghadapi dampak erupsi Gunung Kelud.

Namun ternyata, hulu Sungai Konto di puncak Gunung Kelud banjir bandang dan membawa material erupsi kelud. Akibatnya, lebar sungai yang awalnya dua meter dari tepi jalan meluap dan melebar sampai 100 meter.

“Sehingga ketika lahar hujan terjadi, dua jembatan Desa Pandansari yang merupakan akses menyeberang dari Sungai Konto terputus,” katanya kepada Republika, Rabu (19/2) petang.

Padahal jembatan itu satu-satunya akses untuk menyeberangi Sungai Konto. Jembatan pertama memiliki lebar 3- 4 meter. Sementara itu, jembatan kedua memiliki lebar 50 meter. Lahar hujan itu telah membuat 331 terisolir hingga saat ini dan satu buah rumah hancur. 

“Namun beruntung tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa lahar hujan kali ini,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya telah bekerjasama dengan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memberikan bantuan logistik kepada 331 orng yang terjebak itu. Pemberian logistik dengan menggunakan tali yang kemudian dikerek. BNPB Kabupaten Malang juga bekerjasama dengan pemilik motor trail untuk memberikan logistik seperti makanan, beras, telur, mi, makanan siap saji, hingga nasi bungkus. 

Sebenarnya, pihaknya ingin segera mengevakuasi 331 orang itu. Namun, keadaannya tidak memungkinkan karena hari sudah gelap. Evakuasi akan dilanjutkan Kamis (20/2) besok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement