Rabu 18 Dec 2013 21:27 WIB

Wow! Biaya Bahan Bakar Polri Amankan Pemilu Capai 0,5 Triliun

Rep: gilang akbar prambadi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pemilu 2014
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Dana penyelengaraan Pemilu 2014 mencapai Rp 3,5 triliun. Dari data rincian peruntukannya, diketahui ada tiga biaya paling besar yang menyedot uang triliunan itu.

Mereka adalah dana kampanye pemilihan calon legislatif (Pileg), biaya kampanye pemilihan calon presiden (Pilpres), serta yang paling besar alokasi untuk bahan bakar kendaraan operasional Polri.

 

Biaya pengamanan kampanye Pileg dan Pilpres sama-sama tercatat dibutuhkan oleh Polri sebanyak Rp 465.032.757.000 (Rp 456 miliar lebih). Dan angka paling fantastis, yaitu untuk membiayai operasional bahan bakar kendaraan di 31 Polda sebesar Rp Rp 597.986.534.000 (Rp 595 miliar).

Jumlah itu belum termasuk uang bahan bakar yang dialokasikan untuk kendaraan di Mabes Polri sebesar Rp 75.099.089.000 (Rp 45 miliar).

 

Mabes Polri mengatakan, kebutuhan untuk bahan bakar memang paling besar karena berhubungan dengan pengawalan yang dilakukan oleh kepolisian. Terlebih jarak tempuh pengawalan distribusi logistik Pemilu akan menyasar seluruh pelosok Indonesia. Artinya armada yang mereka gunakan memerlukan bahan bakar yang tak sedikit.

 

“Alokasinya memang besar tapi pemanfaatannya memang demikian. Untuk keperluan bahan bakar dari Maret sampai selesainya Pemilu yang ditandai oleh pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih,” ujar Karo Penmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Kantornya Rabu (18/12).

Dia menambahkan, kebutuhan bahan bakar ini akan digunakan selama 136 hari aktif lamanya selama berlangsungnya Pemilu 2014.

 

Kebutuhan bahan bakar Polri yang mencapai angka setengah triliun ini pun dimaklumi oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Menurut Kompolnas, angka itu diperlukan agar jangkauan Polri dalam melindungi seluruh wilayah Indonesia bisa terlaksana tanpa kendala.

“Kan tidak menjadi kisah yang baik kalau tiba-tiba mobil patroli atau pengawal distributor logistik mogok hanya karena kehabisan bensin,” ujar Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurahman kepada Republika.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement