REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kesadaran masyarakat membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) masih rendah.
"Kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya itu membuat masih banyak ditemukan sampah-sampah yang berserakan di berbagai lokasi," ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rustam Effendi di Banjarbaru, Jumat (25/10).
Menurutnya, kategori masyarakat Banjarbaru dalam hal kesadaran membuang sampah ada tiga yakni sadar, setengah sadar dan tidak sadar sehingga kebersihan lingkungan tergantung sikap masyarakat. Ia berujar, masyarakat yang sadar adalah mereka yang membuang sampah di TPS dengan memasukan sampah pada tempatnya dan pada waktu yang ditentukan yakni pukul 18.00 Wita hingga 06.00 Wita.
Masyarakat setengah sadar adalah mereka yang membuang sampah ke TPS tetapi tidak memasukannya ke tempat sampah dan membuangnya diluar waktu yang ditetapkan.
"Masyarakat yang tidak sadar lebih parah lagi karena mereka membuang sampah seenaknya di lokasi yang bukan TPS resmi sehingga banyak ditemukan sampah berserakan pada beberapa lokasi," ungkapnya.
Ia mengatakan, dampak masih kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah di TPS resmi memunculkan TPS ilegal yang membuat lingkungan menjadi tidak bersih dan dipenuhi sampah.
Disebutkan, jumlah TPS ilegal yang tersebar di berbagai kawasan itu sudah mencapai puluhan titik dan sering dikeluhkan masyarakat karena sampah yang menumpuk dan berserakan. "Kami tidak bisa mengambil sampah ditempat itu karena bukan TPS resmi, kecuali sudah dikeluhkan masyarakat baru bisa mengangkut sampahnya dan membuang ke TPA," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya mengimbau masyarakat lebih sadar membuang sampah, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit dan berbagai dampak negatif lainnya. "Kami imbau masyarakat sadar dalam membuang sampah karena dampaknya besar bagi kesehatan diri dan keluarga disamping mewujudkan kebersihan lingkungan sekitar," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
