REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, mengakui pembentukan kembali 'Poros Tengah' merupakan sesuatu yang tidak realistis lagi saat ini.
"Poros Tengah tidak realistis lagi sekarang ini karena konteksnya sudah berubah," kata pendiri PAN itu di Semarang, Selasa, menanggapi wacana bakal terbentuknya Poros Tengah Jilid II.
Poros Tengah pertama kali lahir dari para politisi berideologi Islam pada tahun 1998. Amien saat itu bersama sejumlah tokoh koalisi mampu membuat Megawati Soekarno Putri merelakan posisi presiden kepada Abdurrahman Wahid (Gus Dur) setelah kalah pemungutan suara di MPR RI. Ketua umum PDI Perjuangan itu akhirnya sekadar duduk sebagai wakil presiden.
Meski tak lagi mendukung ide 'Poros Tengah', Amien ingin mengingatkan agar jangan sampai ada calon presiden yang memenangi Pemilu 2014 mendatang karena dukungan atau kekuatan modal sehingga rakyat harus berhati-hati.
"Saya wanti-wanti jangan sampai ada capres yang menang karena dukungan modal. Ingat, modal itu tidak punya nurani, modal itu ganas, modal itu membela yang kuat," katanya.
Kalau sampai ada capres yang menang karena kekuatan modal, kata dia, nantinya justru akan membuat rakyat yang lemah menderita sehingga masyarakat harus pandai-pandai memilih calon pemimpinnya.
"Kalau ada capres yang menang karena dukungan modal, nanti dia akan berutang budi, akan menjadi presiden boneka," kata Amien.