REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Akbar Tandjung Institute (ATI), Akbar Tandjung mengatakan, konsep nusantara sudah dipelajari bangsa asing sejak dulu, antara lain oleh Rusia. Ini terlihat dari adanya Nusantara Society di salah satu universitas di negara tersebut sejak lama.
"Selain Rusia, Belanda juga mempelajari konsep nusantara karena mereka yang menjajah indonesia. Ini berarti konsep nusantara memang dikenal di berbagai belahan di dunia," kata Akbar dalam acara Forum Dialog Nusantara, Rabu (4/9).
Ia menambahkan, pemahaman nusantara di Indonesia selama ini sering didiskusikan secara serius di Lemhanas. Yaitu mengenai wawasan nusantara sebagai cara pandang tentang diri dan lingkungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Akbar memandang nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan, pembangunan, dan wilayah. Namun tetap menghormati kemajemukan atau Bhineka Tunggal Eka.
Intinya, ujar Akbar, bangsa Indonesia dalam kehidupannya harus memegang empat pilar. Yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinekka Tunggal Eka. Pemahaman tentang wawasan nusantara perlu disosialisasikan agar dalam pembangunan harus sesuai dengan empat pilar.