REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Inflasi yang terjadi di Kota Yogyakarta hingga Juli 2013 tercatat 5,61 persen dan angka ini di bawah angka inflasi nasional yang mencapai 6,75 persen. Sedang pertumbuhan ekonomi semester I di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) relative bagus yaitu di atas 5 persen.
Demikian diungkapkan Arief Budi Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY pada acara Halal Bil Halal BI dengan stakeholders di Yogyakarta, Senin (26/8). Tampak hadir dalam acara ini GKR Hemas, para pimpinan perwakilan perbankan di wilayah DIY dan sejumlah tamu undangan.
Dijelaskan Arief, pertumbuhan ekonomi di wilayah DIY sangat dipengaruhi oleh perdagangan, hotel dan jasa. "Perkembangan perbankan juga masih on the track. Aset dana pihak ketika dan kredit masih bertumbuh. Sedang non performing loan (NPL) tercatat hanya 2,49 persen," kata Arief.
Sedang ketika ditanya tentang harga kedelai impor yang terus melonjak, Arief mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab kenaikan harga impor kedelai sangat terpengaruh terhadap pada nilai kurs dolar Amerika Serikat.
"Kenaikan kurs itu biasanya bersifat sementara sehingga harga kedelai akan turun seiring menurunnya nilai kurs," katanya.
Saat ini, Arief melanjutkan, perekonomian di Asia termasuk Indoensia sedang menghadapi tekanan. Perbaikan ekonomi dunia yang lambat dan penurunan harga komoditas harga berdampak pada penurunan sektor sehingga menekan neraca perdagangan.
Sedang di sisi lain, membaikanya perekonomian AS dan Eropa mendorong modal jangka pendek kembali ke negara tersebut.
"Kita berharap Bank Indonesia dan pemerintah dapat mengeliminir permasalahan tersebut ke depan. Saat ini, koordinasi di tingkat pusat cukup intensif untuk menghadapi perubahan di lingkungan global maupun internal," katanya.
Sementara Toyib Hidayat yang mengisi hikmah syawalan mengatakan Ramadhan merupakan bulan penataran. Sehingga hasil penataran harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah Ramadhan. Setelah Ramadhan harus bisa menjadi orang yang Lebar, Lebur, Luber dan Labur.
"Manusia setelah Ramadhan harus memiliki sifat jujur, disiplin, tenggang rasa dan pengendalian diri. Sehingga setelah berhalal bil halal manusia akan kembali putih bersih seperti labor (gamping berwarna putih yang biasa digunakan untuk mengecat tembok)," kata Toyib.