REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat kepolisian Universitas Diponegoro Semarang, Budi Wisaksono berpendapat, banyak kemungkinan yang muncul atas aksi penembakan terhadap anggota polisi dalam beberapa pekan terakhir.
Menurutnya, bisa saja penembakan itu didasari motif pribadi tak melulu kelompok teroris. "Motif pribadi itu bisa saja. Misalnya, ada orang dendam kemudian melakukan penembakan dengan 'menumpang' maraknya penembakan anggota polisi belakangan ini sehingga terkesan kelompok," katanya di Semarang, Rabu kemarin.
Apapun motif penembakan polisi itu, Budi menyerahkan pada kepolisian untuk mengusut secara tuntas dan menyelesaikannya, termasuk kemungkinan teroris dengan menangkap seluruh anggota jaringannya.
"Saya tidak setuju kalau teroris ditembak mati, sebisa mungkin ditangkap hidup-hidup. Kalau benar pelakunya kelompok teroris ya harus ditangkapi semua untuk menanggulangi kejadian serupa," tutup Budi.