REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Korban keracunan makanan nasi kotak saat acara Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di pendopo rumah dinas bupati Batanghari, Jambi pada Juamt (10/5), hingga hari ini kian bertambah.
Memasuki hari keenam, Kamis, pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Hamba Muara Bulian Kabupaten Batanghari, sudah melayani pasien sebanyak 65 orang.
Jumlah tersebut sudah termasuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Dari data sehari sebelumnya, korban keracunan nasi kotak hanya berjumlah 39 orang, artinya dalam dua hari korban keracunan bertambah hingga 26 orang.
Nasi Kotak yang diduga mengandung zat beracun dibawah oleh ibu-ibu sepulang dari pengajian BKMT di rumah dinas bupati Batanghari, pada Jumat (10/5) pekan lalu.
Nasi kotak bukan hanya dikonsumsi ibu-ibu yang mengikuti pengajian, namun anak-anak mereka di rumah juga mencicipi makanan itu, sehingga anak-anak dari ibu pengajian juga ikut keracunan.
Direktur RSU Hamba Muara Bulian dr Budi membenarkan, korban keracunan nasi kotak terus bertambah."Sehari sebelumnya korban di RSU Hamba hanya mencapai 39 orang, namun hingga hari ini sudah mencapai 65 orang, dalam dua hari ini ada penambahan 26 orang," kata Budi.
Ia juga menjelaskan, jika data untuk korban yang rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit digabungkan dengan korban yang berobat di Puskesmas maka jumlah korban keracunan makanan nasi kotak bisa jadi mencapai 80 orang lebih. "Di rumah sakit saja hingga hari ini 65 orang, belum lagi yang berobat di Puskesmas di kecamatan,? ujarnya.
Dengan jumlah pasien yang membludak, Budi mengungkapkan pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan terbaik, tenaga perawat yang ada sudah mencukupi.
Namun ia belum bisa memastikan apakah makanan yang yang tersaji dalam kotak tersebut mengandung zat beracun, sebab saat ini pihak rumah sakit masih menunggu hasil Uji laboratorium yang kewenangannya ada di pihak Dinas Kesehatan.