REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jumlah korban keracunan makanan di Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, bertambah mencapai 125 orang.
"Kemarin (Selasa) yang hanya mencapai puluhan orang, sekarang mulai tadi pagi sampai sore ini (Rabu) korban keracunan mencapai 125 orang," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan, Kabupaten Tasikmalaya, Sudana Machmud, melalui telepon seluler, Rabu (15/5).
Ia mengatakan, 125 orang, enam diantaranya balita mengeluhkan sakit serupa seperti mual, pusing dan muntah-muntah setelah menyantap makanan di acara tahlilan dan khitanan warga Kampung Cigaru, Desa Nagrog, Kecamatan Cipatujah, Selasa (14/5).
Menurut dia, jumlah itu yang tercatat dan mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Cipatujah, diduga masih ada warga luar desa dan kecamatan lain yang juga menyantap makanan tersebut.
"125 orang itu yang terdata di Puskesmas, belum warga desa lain yang dilaporkan mengeluhkan sakit sama," katanya.
Seluruh warga korban keracunan itu, kata Sudana, sudah mendapatkan penanganan medis di ruang perawatan Puskesmas Cipatujah dan aula kecamatan dengan pemberian infusan dan obat penangkal racun.
Sementara warga yang dirawat, lanjut dia, tidak ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya karena masih bisa ditangani oleh petugas Puskesmas.
"Kondisi pasien kebanyakan dehidrasi, tapi tidak ada yang dirujuk, penanganan masih bisa ditangani oleh petugas yang didatangkan dari sejumlah Puskesmas terdekat," katanya.
Warga korban keracunan itu mengeluhkan pusing dan mual-mual beberapa jam setelah menyantap makanan acara tahlilan dan khitanan. Dinas Kesehatan telah mengambil contoh makanan dan muntahan pasien untuk dilakukan uji laboratorium agar dapat diketahui penyebab keracunannya. "Kita sudah ambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium, hasilnya bagaimana kita masih menunggu," katanya.