Rabu 17 Apr 2013 18:56 WIB

Guru Diminta Yakinkan Siswa untuk Jujur

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Siswa SMK mengikuti Ujian Nasional di SMK Negeri 8 Jakarta Selatan, Senin (15/4).   (Republika/Agung Supriyanto)
Siswa SMK mengikuti Ujian Nasional di SMK Negeri 8 Jakarta Selatan, Senin (15/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) diminta meyakinkan peserta didik agar menjunjung tinggi kejujuran dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). 

Para guru dihimbau memberi pemahaman pada siswa bahwa berapapun nilai UN hasil dari kejujuran lebih baik daripada nilai tinggi namun diperoleh dari ketidakjujuran. 

"Bantulah siswa agar mereka tidak tertekan dan tumbuh nilai-nilai karakter baiknya itu," ujar Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistyo, kepada Republika, Rabu (17/4).

Para guru harus menjaga peserta didiknya agar tidak menjadi koban penipuan, baik terhadap adanya bocoran soal  maupun kunci jawaban. "Mereka (siswa) harus diyakinkan bahwa prestasi baik hanya bisa ditempuh dengan belajar yang baik dan bukan dengan mencari bocoran soal maupun jawaban," kata Sulistyo.

Imbauan tersebut menyusul banyaknya persoalan penyelenggaraan UN saat ini. Seluruh guru anggota PGRI diminta melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan penugasan  yang dibebankan kepadanya.

Sulistyo berujar UN adalah saat tepat untuk membina dan menumbuhkan karakter siswa, terutama kejujuran, sportivitas, tanggung jawab, percaya diri, disiplin dan kerja keras. Oleh karena itu, para guru harus menjaga agar tidak ada kecurangan di sekolah masing-masing.

Sulistyo berharap pengurus PGRI menyampaikan perintah harian ini kepada anggotanya di wilayah masing-masing. Pengurus PGRI juga diimbau tetap melakukan pemantauan, membuka posko pengaduan, dan melaporkan hasilnya kepada PB PGRI.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement