REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan sketsa wajah penyerang Lapas Cebongan yang sudah berhasil dikonstruksi meski belum sempurna, telah digunakan untuk penyelidikan.
"Jadi kita sudah menggunakan (sketsa yang belum sempurna itu), ketika proses itu sudah mendekati sempurna pun sudah dapat dijadian sebagai informasi bagi tim kita untuk melakukan penyelidikan," katanya di Jakarta, Rabu.
Dia menegaskan informasi dalam sketsa itu sudah dimanfaatkan tim penyelidik untuk bekerja. Dengan demikian, prosesnya bukan diumumkan ke publik baru digunakan untuk penyelidikan, tetapi justru telah digunakan jauh sebelum dipublikasikan ke masyarakat.
Karo Penmas berharap proses penyelesaian sketsa bisa segera rampung untuk kemudian menunggu keputusan tim penyidik untuk disampaikan ke publik.
"Jadi ini yang sedang dipersiapkan tentu nanti kita serahkan kepada tim pentidik Polri yang tentunya nanti dibawah pengawasan bapak Kabareskrim untuk kita tunggu kapan saatnya dijelaskan kepada masyarakat," katanya.
Sebelumnya Polri mengumumkan telah berhasil merekonstruksi dua sketsa wajah yang diduga sebagai pelaku kasus penembakan yang terjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Meski masih dalam tahap penyempurnaan, Polri berharap hasilnya bisa segera dipublikasikan ke masyarakat pekan depan. Kedua sketsa wajah itu dibuat berdasarkan keterangan saksi-saksi yang menyatakan bahwa saat penembakan (pelaku) tidak memakai penutup kepala.
Pada Sabtu, 23 Maret terjadi insiden penembakan di Lapas Cebongan yang menyebabkan empat tersangka kasus pembunuhan anggota TNI AD dari Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Heru Santoso (31) di Hugo's Cafe Maguwoharjo.
Mereka adalah Angel Sahetapi alias Deki (31), Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Gameliel Yermiayanto Rohi alias Adi (29), dan Yohanes Yuan (38) tewas.