Sabtu 09 Feb 2013 14:41 WIB

Hatta: Kewirausahaan Penting untuk Membangun Bangsa

Rep: Lingga Permesti/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Negara yang mampu berinovasi adalah negara yang menang. Inovasi tersebut digalakkan baik dalam hal sumber daya manusia maupun teknologi. Dengan inovasi, negara dapat meningkatkan pembangunan ekonomi bangsa. 

Salah satu inovasi adalah kewirausahaan. Hal ini dikemukakan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat menjadi pembicara kunci di 'ITB Entrepreneurship Challenge 2013', di Sabuga, Bandung, Sabtu (9/1).

"Kewirausahaan adalah pilar utama meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi. Jika tidak ada hal ini, inovasi tidak akan berjalan. Kewirausahaan penting untuk membangun bangsa," kata Hatta di depan ratusan mahasiswa dan tamu undangan.

Hatta menyebutkan, penelitian Unpad pada 2009 menyimpulkan, kewirausahaan juga merupakan solusi maraknya terorisme, instabilitas politik, mendukung tumbuhnya toleransi dan memperluas jaringan komunikasi antar peradaban. Tentunya, kata Hatta, solusi ini tak akan tercapai jika entrepreneur di Indonesia hanya 1,4 persen jumlahnya. 

Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian sendiri sudah mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas wirausaha nasional. Diharapkan, dengan tumbuhnya kewirausahaan, Indonesia tak hanya dilihat dari pasar yang besar, tapi juga jadi pusat produksi di negara ASEAN. 

Untuk itu, wirausaha muda harus berani bermimpi membangun kemandirian diri. Dari mimpi itu, nanti akan muncul niat, keberanian mencoba sesuatu, mucul ide kreatif sehingga menghasilkan sesuatu yang inovatif. 

"Wirausaha muda perlu menempa diri untuk menjadi job creator, menciptakan produk-produk unggulan yang mampu bersaing di pasar lokal dan internasional secara sustainable," ungkap Hatta. 

Untuk menjadi wirausahawan, jelasnya, tak ada kata pantang menyerah untuk meraih kesuksesan. Ada kalanya dicaci, ditipu dan kemungkinan gagal yang tinggi. "Kedua, percaya kepada orang. Selalu ada orang yang bisa membuat kita sukses. Buka jaringan," jelasnya. 

Kemudian, jelasnya, lakukan yang bisa dilakukan. "Percaya bahwa akan ada pekerjaan-pekerjaan berikutnya," jelasnya.

Dengan entrepreunership, ungkap Hatta, Indonesia bisa menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke tujuh pada 2030 mendatang. 

Seminar IEC akan berlanjut hingga kompetisi kewirausahaan untuk mahasiswa se-Indonesia dan melahirkan para wirausahawan muda yang inovatif, kreatif dan berkualitas.

Hadir dalam seminar beberapa entrepreuner tanah air diantaranya Direktur Utama Telkom Arief Yahya, pemilik QB Internasional Betti Alisjahbana, pendiri Kinara Indonesia Dondi Hananto, Dan Deputi IV Menteri Koordinator Perekonomian RI Bidang Perindustrian dan Perdagangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement