Sabtu 03 Nov 2012 11:26 WIB

Bentrokan Bali-Lampung Sisakan Trauma Bagi Anak

KERUSUHAN LAMPUNG. Warga Balinuraga Kecamatan Waypanji Lampung Selatan mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10).
Foto: Antara Foto/Agus Setyawan
KERUSUHAN LAMPUNG. Warga Balinuraga Kecamatan Waypanji Lampung Selatan mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Bandarlampung menyusul bentrok antar warga di daerah itu, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bentrok antarkampung di Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, beberapa waktu lalu menyisakan trauma yang mendalam bagi anak-anak.

"Anak-anak di sini tidak seceria dulu, anak saya tidak mau jauh dari orangtuanya, dia ingin selalu ditemani. Ia tampak ketakutan apabila mendengar ada barang yang jatuh," kata Komang Ar (29), salah satu warga Balinuraga, di Lampung Selatan, Sabtu (3/1)

Baginya, kerusuhan yang terjadi beberapa hari lalu, cukup menegangkan bagi kaum perempuan dan anak-anak di kampung tersebut. "Sampai saat ini, baru beberapa wanita saja yang berani pulang, itu pun hanya melihat kondisi rumah, kemudian membereskan belarakan sampah rumah yang habis dihancurkan," ujarnya.

Setelah mereka membereskan rumah, para wanita itu langsung kembali ke pengungsiannya masing-masing. "Saya berani datang ke sini karena diyakinkan oleh aparat. Kalau tidak ada aparat saya juga tidak berani, apalagi bermalam di rumah. Saya lebih memilih berada di pengungsian biarpun lokasinya di kebun," kata dia.

Ia mengaku tidak jelas dengan duduk persoalan asal muasal bentrok yang menelan puluhan korban tewas dan ratusan rumah hancur itu.

"Yang kami tahu, pada Ahad malam itu kami mendengar ada bunyi kentongan yang terus-menerus dan kami diperintahkan untuk segera meninggalkan rumah," katanya.

Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla bersama rombongan Komisi III mengunjungi lokasi bentrok di Desa Balinuraga, Lampung Selatan, Kamis (1/11). Dalam kesempatan itu JK berjanji akan memberi bantuan material pembangunan rumah warga yang dirusak oleh massa.

Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat dan tegas, agar kerusuhan tersebut tidak terulang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement