Sabtu 12 Mar 2016 06:03 WIB

Bentrok Dipicu Aksi Pemerasan Lahan Hutan Register

Rep: pemerasan/ Red: Muhammad Hafil
Pemerasan
Foto: [ist]
Pemerasan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Bentrok antarwarga di Gunung Terang, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubabar), Lampung, pada Jumat (11/3) petang, dipicu aksi pemerasan di lahan hutan negara Register 44. Tiga rumah dan enam motor terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam aksi penyerangan warga tersebut.

Keterangan yang dikumpulkan, Sabtu (12/3), sekelompok warga mendatangi rumah Irawan (35 tahun), yang diduga pelaku pemerasan warga yang bermukim di lahan register.

Warga marah karena menemukan tiga mayat di hutan, yang diduga dihabisi kelompok pemalak. Tidak puas mencari pelaku pembunuhan warga, rumah Irawan pun habis dilalap si jago merah.

Warga juga menumpahkan kekesalannya dengan membakar dua rumah lainnya dan enam motor yang sedang diparkir.

Menurut Suwardi, salah seorang warga Gunung Terang, aksi massa dipicu memuncaknya tindakan kelompok Irawan, yang melakukan pemaksaan sewa lahan hutan register. Beberapa warga menolak tindakan sewenang-wenang tersebut.

Aksi pemerasan sewa lahan, menurut dia, seperinya dibiarkan aparat desa dan polisi. Diduda, ada unsur permainan dengan aparat, sehingga kasus ini memancing emosi warga penggarap lahan dan terjadilah bentrok fisik.

"Seharusnya aksi ini bisa diredam kalau aparat sigap dan ingin membantu warga di Register," kata seorang warga yang mengirim pesan singkat kepada Republika, Sabtu (12/3).

Kapolda Lampung Brigjend Pol Ike Edwin menengahi tindakan warga. Ia menenangkan emosi warga di Mapolsek Gunung Terang. Ia berjanji akan mengusut kasus tersebut, agar tidak berulang kembali.

Kapolda menyatakan kasus tersebut polisi yang menangani, dan warga tidak mudah terpancing isu dan terprovokasi sehingga menimbulkan tindakan main hakim sendiri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement