REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Bentrok antarwarga di wilayah Lampung sering terjadi belakangan ini. Pola pencegahannya dimulai dari pembinaan anak muda sekitar area berkonflik.
"Pembinaan anak muda di kampung-kampung dapat mencegah secara dini konflik antarwarga dan antarkampung," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lampung Qudratul Ikhwan, Selasa (2/12).
Materi yang diberikan berupa konsep pemahaman sebagai warga negara. Menurutnya, konflik antarwarga yang terjadi selama ini karena kurangnya pengetahuan dan pendidikan bagi kaum muda di dalam kampung itu sendiri.
Lantaran Kesbanglinmas mendeteksi konflik horisontal yang sering terjadi di Lampung dipicu oleh kurangnya pendidikan anak muda. Sehingga mereka mudah terprovokasi bila terjadi kesalahpahaman. Padahal, kata dia, persoalan yang dihadapi hanya sepele dan tidak penting bagi kedua belah pihak.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Mawardi mengatakan, konflik antarwarga dan antarkampung yang terjadi di Lampung karena masih lemahnya pemahaman agama pada warga.
Seharusnya, kata dia, bentrok antarwarga dapat dicegah bila masing-masing memahami agama untuk tidak berbuat menyakiti satu sama lain.
Untuk itu, ke depan, MUI akan melakukan pembinaan keagamaan kepada warga terutama di daerah-daerah rawan konflik.