REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI – Sekitar 97 korban penumpang yang selamat dari tabrakan KMP Bahuga Jaya dengan kapal tanker Norgas Chathinka berbendara Norwegia, di perairan Selat Sunda masih bertahan berada di ruang tunggu Pelabuhan Bakauheni,Lampung, Kamis (27/9). Mereka belum bisa pulang ke kampungnya dan atau ke tempat tujuannya karena tidak ada bekal lagi.
Pemantauan Republika di Pelabuhan Bakauheni, Kamis (27/9) pagi, puluhan korban yang didominasi laki-laki masih terbaring di pelataran ruang tunggu pelabuhan. Mereka menyatakan tidak bisa berbuat banyak untuk kembali pulang atau melanjutkan perjalanan setelah terjadi musibah tabrakan di laut. Korban tabrakan ini juga berharap pemerintah segera menyelesaikan klaim korban secepatnya agar mereka bisa bekerja kembali.
Petra Sati, penumpang KMP Bahuga Jaya, yang ditemui Republika di Pelabuhan Bakauheni, menuturkan dirinya hanya punya baju dan celana di badan setelah selamat. Ia belum bisa berbuat apa pun sebelum ada kepastian bantuan dari pemerintah. “Baju dan celana saja yang ada dibadan saya selebihnya hilang,” kata Petra menunjukkan badannya. Ia tidak lagi memiliki sandal karena hilang di laut.
Ia berangkat dari Jakarta membawa mobil profit dengan tujuan Pekanbaru. Sesampai di dalam kapal Dermaga II Pelabuhan Merak, Banten, ia mengunci semua mobil yang di dalamnya ada tas berisi baju dan dompetnya. Ia naik ke lantai dua untuk beristirahat di tempat yang disediakan KMP Bahuga Jaya. “Jadi saya cuma pegang kunci mobil saja yang masih ada di saku celananya,” ujarnya.