Jumat 07 Sep 2012 17:00 WIB

Kunjungi Pesantren, Menhut Ditodong Kebun Kelapa Sawit

Rep: Agus Raharjo/ Red: Hafidz Muftisany
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan
Foto: Antara
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI --Menteri Koordinator Bidang Perekonnomian, Hatta Rajasa dan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan bersilaturahim dengan pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jum'at (7/9).

Hatta dan Zulkifli tiba sekitar pukul 10.30 dari bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Dua menteri bidang ekonomi tersebut rencananya akan memberi bantuan pada masyarakat Banyuwangi.

Mereka. disambut oleh pengasuh sekaligus putra pendiri pondok pesantren, Achmad Hisyam Syafa'at. Dalam silaturahim ini, pengasuh ponpes Darussalam mengungkapkan rasa terima kasihnya pada sosok nasional tersebut.

Hisyam Syafa'at juga mengungkapkan keinginan santri yang ingin memiliki kebun sawit untuk investasi. Santri di Ponpes Darussalam berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Sebab itu, kiai Hisyam Syafa'at mengajukan permohonan kebut sawit bukan hanya di Banyuwangi, tapi juga di luar pulau Jawa.

"Kami harap, kedua menteri meninggalkan investasi akhirat untuk santri-santri disini," kata Hisyam Syara'at.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan, tanaman sawit tidak cocok ditanam di Banyuwangi. Tanaman tersebut sangat cocok untuk ditanam di luar Pulau Jawa.

Di Banyuwangi sendiri, kata Zulkifli, paling cocok ditanam Sengon dan tanaman pangan. Menurut Zulkifli, Sengon sudah dapat dipanen sekitar 5 tahun masa panen. Menhut juga menjanjikan keuntungan berlimpah dari bertanam Sengon tersebut.

"Setelah 5 tahun setiap hektare dapat menghasilkan 300 juta," ungkap dia

Selain itu, Zulkifli berpesan kepada masyarakat Banyuwangi untuk membudayakan menanam. Jangan sampai ada lahan kosong yang dibiarkan. Sebab, menanam sekarang merupakan investasi untuk masa depan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement