Selasa 13 Mar 2012 16:53 WIB

Calon KPU, Uji Kelayakan dan Kepatutan Disinyalir Formalitas

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Saiful Umam, menyatakan lobi atau pertemuan informal antara calon komisioner KPU dengan DPR bukan hal baru. Dia menilai, uji kelayakan dan kepatutan disinyalir hanyalah formalitas belaka.

Menurutnya, lobi yang dilakukan untuk menjadikan komisioner KPU kaki tangan partai. Targetnya adalah partai ingin mendapat kemudahan pada Pemilu 2014 nanti. "Itu sudah sulit dihindari," paparnya, saat dihubungi, Selasa (13/3). Kalau tidak seperti itu, kata dia, maka calon komisioner tidak akan terpilih nantinya.

Sebelum uji kepatutan terjadi DPR, lanjut Saiful, sebenarnya sudah ditentukan siapa calon yang akan dipilih. "Demokrasi seperti ini memang masih proses menuju kesempurnaan," imbuhnya.

Lobi atau pertemuan tertutup disitu adalah tukar menukar kepentingan. Calon KPU nantinya berkepentingan untuk terpilih. Sedangkan Parpol berkepentingan untuk menang pada Pemilu nanti. Tentunya, kata dia, ada target mendapatkan suara sekian banyak, kemudian ingin mendapatkan sejumlah kursi. "Semua itu terjadi dalam lobi," imbuh Saiful.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement