Senin 05 Dec 2011 10:20 WIB

Kontras Sambangi Mabes Polri, Bahas Kekerasan di Papua

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Stevy Maradona
Sejumlah Porsonil kepolisian Mimika berjaga di Terminal Bus PT Freeport Indonesia, di Timika, Papua, Kamis (15/9). Sebanyak 900 personil gabungan TNI/Polri disiagakan untuk mengamankan aksi kogok kerja ribuan karyawan PT Freeport Indonesia.
Foto: Antara/Spedy Paereng
Sejumlah Porsonil kepolisian Mimika berjaga di Terminal Bus PT Freeport Indonesia, di Timika, Papua, Kamis (15/9). Sebanyak 900 personil gabungan TNI/Polri disiagakan untuk mengamankan aksi kogok kerja ribuan karyawan PT Freeport Indonesia.

REPUBLKA.CO.ID, JAKARTA- Kondisi Papua terus memanas  tahun ini dengan adanya penyerangan terhadap anggota kepolisian dan puncaknya pada peringatan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember 2011 lalu. Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) berencana menemui petinggi Polri untuk membicarakan masalah kekerasan di Papua.

"Sebenarnya sudah dua minggu lalu kita rencanakan, tapi baru bisa hari ini karena kendala teknis," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/12).

Haris menambahkan ia telah dijadwalkan bertemu dengan petinggi Polri pada pukul 10.00 WIB. Petinggi Polri yang bersedia menerima kedatangan Kontras yaitu Wakil Kapolri, Komjen Polisi Nanan Soekarna dan Kepala Bareskrim Polri, Komjen Sutarman.

Dalam pertemuan tersebut pihaknya akan menyampaikan beberapa aksi kekerasan yang menurutnya telah memprihatinkan telah terjadi di Papua. Ia menyontohkan catatan kekerasan itu seperti dalam pembubaran Kongres Rakyat Papua III yang diklaim sarat dengan kekerasan yang dilakukan polisi.

"Kekerasan ini sudah sangat mengkhawatirkan. Kami akan meminta solusi terbaik kepada Polri terutama terkait isu profesionalitas," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement