Rabu 07 Feb 2024 07:01 WIB

Teroris Separatis Papua Intensifkan Serangan ke Aparat dan Sipil

Separatis Papua Serang pos TNI-Polri

Rep: Bambang Nuroyono/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi. Separatis Papua Serang pos TNI-Polri
Foto: anadolu agancy
Ilustrasi. Separatis Papua Serang pos TNI-Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Serangan kelompok separatisme Papua Merdeka semakin masif menyasar TNI, maupun Polri. Dalam dua hari terakhir, sejak Senin (5/2/2024), sampai Selasa (6/2/2024) rentetan serangan separatisme melukai empat personel TNI, dan Polri, satu anggota intelijen, dan satu penduduk sipil.

Kelompok bersenjata Papua Merdeka itu, pun dilaporkan, Selasa (6/2/2024) kembali menyerang pos militer, dan di objek vital kawasan lapangan penerbangan udara.

Baca Juga

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo melaporkan, pada Selasa (6/2/2024), satu anggota kepolisian Aiptu Manurung, terpaksa dilarikan ke unit gawat darurat di Nabire setelah terkena tembakan peluru tajam dari serangan separatisme di Lapangan Udara, Baya Biru di Paniau, Papua Tengah.

“Aiptu Manurung terkena tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembaki pesawat Smart Aviation yang akan landing (mendarat),” begitu kata Kombes Benny dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Aiptu Manurung, kata Kombes Benny, sebetulnya bukan target dari serangan kelompok separatisme tersebut. Melainkan, menjadi sasaran, karena Aiptu Manurung berusaha melakukan pertolongan terhadap penduduk sipil atas nama Benyamin Banua yang merupakan petugas Smart Aviation di Lapangan Udara Baya Biru.

Dari laporan, kata Kombes Benny, Aiptu Manurung mendengar rentetan suara tembakan di sekitar areal lapangan udara, dan melihat Benyamin Banua sudah dalam keadaan tertembak. “Aiptu Manurung yang berusaha menolong, juga terkena tembakan,” begitu kata Kombes Benny.

Kombes Benny mengatakan, kondisi Benyamin Banua dan Aiptu Manurung selamat dari penembakan tersebut setelah dilakukan tindakan gawat darurat ke Rumah Sakit (RS) Nabire.

Namun Aiptu Manurung mendapati luka tembak bagian samping depan pada perut yang tembus ke belakang.

“Sedangkan korban penduduk sipil Benyamin Banua mengalami luka tembak di bagian paha sebelah kanan,” begitu kata Kombes Benny. Sehari sebelumnya, pada Senin (5/2/2024), kelompok separatisme Papua Merdeka juga melakukan penyerangan di kawasan militer di Pos Koramil 1715-06 di  Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Penyerangan tersebut, versi aparat keamanan, melukai dua personel TNI, dan satu warga sipil. “Dua personel TNI yang terkena tembakan atas nama Septiono Lawe, dan Ronaldo Abi. Dan satu warga sipil bernama Dominius Nana,” begitu kata Kombes Benny.

Dari laporan yang diterima kepolisian, kata Kombes Benny, peristiwa penyerangan itu terjadi pada Senin (5/2/2024) malam sekitar pukul sembilan waktu setempat. Persisnya, kata dia berada di Jalan Siep Asso, dan berada di sebelah Kantor Koramil 1715-06 Dekain.

Kata dia, serangan kelompok separatisme terjadi ketika Dominius bersama Ronaldo sedang melakukan kumpul-kumpul sambil membakar ayam di salah-satu rekan keduanya sesama anggota TNI.

“Tiba-tiba, dua pelaku mendatangi, dan dengan cepat menembakkan senjata api secara berulang-ulang dari jarak sekitar 20-an meter,” begitu kata Kombes Benny. Para personel TNI yang tak membawa senjata api saat bakar-bakar ayam itu, cuma bisa melarikan diri dan mencari tempat persembuyian di sekitaran Komplek Perumahan Koramil. “Namun ketiganya mengalami luka-luka akibat tembakan dari senjata api yang ditembakkan oleh KKB,” begitu kata Kombes Benny.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas serangan di Pos Koramil 1715-06 Dekai tersebut.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, serangan yang memang ditujukan kepada markas militer di Dekai itu dilakukan oleh Alkius Kobak selaku pemimpin Kodap XVI di Yahukimo.

Namun berbeda dari versi aparat keamanan, Sebby dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (6/2/2024) menyebutkan ada tiga personel TNI, dan satu anggota intelijen yang ditembak. 

“Kodap XVI Yahukimo telah melakukan serangan ke kantor militer Indonesia, Koramil 1715 dan telah berhasil tembak tiga anggota TNI dan satunya lagi adalah anggota intelijen,” begitu kata Sebby dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Rangkaian serangan kelompok separatisme Papua Merdeka ini, belakangan semakin masif. Pada sepanjang Januari 2024, aksi-aksi serangan kelompok separatisme bersenjata di Papua, pun semakin nekat.

Akhir bulan lalu, serangan separatisme, juga menyasar Kantor Bupati di Intan Jaya, di Sugapa dan menewaskan satu personel TNI. Sebelum itu, serangan juga membuat satu personel Polri gugur saat kontak tembak di Sugapa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement