Senin 08 Dec 2025 17:25 WIB

Cerita Warga Tapanuli Tengah 4 Jam Turuni Bukit untuk Ngecas HP, Perintah Prabowo, dan Klaim PLN

"Masih tidak ada listrik di atas," kata Lauli, Warga Desa Sigiring-giring, Senin.

Seorang ibu menggendong dua anaknya melintasi banjir di Kampung Rambutan, Desa Tukka, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025). Hari kesembilan bencana banjir di Tapanuli Tengah, Kampung Rambutan di Desa Tukka masih terendam banjir. Tumpukan kayu terlihat memenuhi Sungai Sigultom yang membuat aliran air meluber ke jalan. Upaya warga untuk membersihkan rumahnya dari lumpur terkendala peralatan dan tebalnya ketinggian lumpur yang menimbun rumahnya.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Seorang ibu menggendong dua anaknya melintasi banjir di Kampung Rambutan, Desa Tukka, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (4/12/2025). Hari kesembilan bencana banjir di Tapanuli Tengah, Kampung Rambutan di Desa Tukka masih terendam banjir. Tumpukan kayu terlihat memenuhi Sungai Sigultom yang membuat aliran air meluber ke jalan. Upaya warga untuk membersihkan rumahnya dari lumpur terkendala peralatan dan tebalnya ketinggian lumpur yang menimbun rumahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH -- Lauli, ibu rumah tangga yang juga warga korban bencana dari Desa Sigiring-giring, Tapanuli Tengah, harus menempuh lebih dari empat jam berjalan kaki dari rumahnya menuju posko bantuan untuk memanfaatkan truk generator listrik dari Kementerian Sosial. Perjalanan panjang terpaksa dilakukan oleh Luli dan sejumlah warga lain mengingat Desa Sigiring-giring merupakan sebuah kawasan yang masih terisolasi dari bala bantuan setelah jalan penghubung utama Hutanbolon-Tukka rusak parah.

Mobil truk generator listrik dari Kementerian Sosial itu diaktifkan setiap hari selama dua jam untuk menyuplai jaringan listrik beberapa tenda pengungsian korban bencana.

Baca Juga

"Ya turun untuk cas HP kami pak mau memberi kabar keluarga. Masih tidak ada listrik di atas," kata Lauli, Senin (8/12/2025).

Berdasarkan pantauan, warga Desa Sigiring-giring dan sekitarnya harus melintasi bukit yang rawan longsor dan permukiman yang sudah hancur dipenuhi balok-balok kayu-batu besar, dan menjadi perlintasan air berarus deras di Lingkungan IV, Hutananolon. Bahkan banjir susulan sewaktu-waktu bisa terjadi bila hujan kembali mengguyur wilayah itu.

Hal itu sebagaimana yang terjadi Ahad (7/12/2025) sore di mana banjir susulan sempat mencapai hingga setinggi paha orang dewasa.

"Turun ambil bantuan kami itu, ya seperti inilah. Kalau kemalaman dan hujan kami tinggal di pengungsian ini apalah pak gelap sekali masih dan susah signal," kata dia.

photo
Warga korban banjir di Kel.Sibuluan Terpadu, Kecamatan Pandan, Tapteng, Ahad (7/12/2025). Baznas Kabupaten Tapanuli Tengah menyediakan Pos Layanan Kesehatan BAZNAS untuk warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor. Tim medis memberikan pelayanan poli umum, edukasi diagnosis, pemberian obat, dan perawatan luka pascabanjir. Layanan kesehatan menjadi kebutuhan mendesak penyintas banjir di Papteng. Beberapa penyakit yang mulai dikeluhkan para korban banjir di antaranya demam, dermatitis, ISPA, dan cephalgia. - (Edwin Putranto/Republika)

Lauli mengaku lebih memilih menetap di rumah yang sudah separuh rusak karena posko pengungsian yang ada sangat ramai. Adapun, Kementerian Sosial memfasilitasi sedikitnya empat lokasi pengungsian lengkap dengan dapur umum untuk korban bencana di Kelurahan Hutanabolon.

Layanan sosial darurat bencana tersebut tersebar di beberapa lokasi setidaknya mulai dari wilayah Sigotom -- Humala Tambunan atau rentang berjarak sekitar 5-7 kilometer.

Sejatinya ada satu posko terdekat yang bisa dijangkau warga perbukitan berjarak sekitar 1 kilometer dari Lingkungan IV namun hanya dimanfaatkan sebagai tempat penyaluran bantuan logistik kebutuhan pokok -- perlengkapan pengungsian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement