REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Satgas Terpadu yang dipimpin TNI dan melibatkan lintas instansi, atas keberhasilan menggagalkan upaya penyelundupan bahan mineral strategis. Penggagalan penyelundupan itu dilakukan pekerja asing warga negara China berinisial MY di Bandara Khusus PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Weda Bay, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, Jumat (5/12/2025).
Kepala Biro Infohan Setjen Kemenhan Brigjen Rico Ricardo Sirait menjelaskan, dalam operasi tersebut, Korpasgat TNI AU berhasil menciduk MY yang kedapatan membawa lima paket serbuk nikel campuran dan empat paket serbuk nikel murni pada penerbangan Super Air Jet (PK-SJE) rute Weda Bay (WDB)-Manado (MDC). Saat ini, pelaku serta barang bukti telah diserahkan untuk proses lebih lanjut dan pengujian laboratorium oleh instansi terkait.
"Keberhasilan operasi ini merupakan rangkaian tindak lanjut pengetatan pengamanan sumber daya mineral strategis nasional setelah TNI AL pada November 2025 menangkap dua kapal pengangkut nikel ore ilegal di Morowali yang diduga terhubung dengan distribusi nikel ilegal dari kawasan industri tambang (IMIP)," kata Rico kepada awak media di Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Penggagalan penyelundupan itu terjadi setelah perangkat negara dalam bentuk Satgas Terpadu mulai bertugas di Bandara Khusus IWIP. Mereka terdiri pengamanan TNI, Bea Cukai, Imigrasi, Polri, Balai Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan, serta Balai Karantina Kesehatan. Selain itu, BMKG, Airnav Indonesia, dan Avsec juga tergabung dalam Satgas Terpadu.
Menurut Rico, makna keberhasilan operasi pengungkapan penyelundupan mineral strategis melalui jalur udara di Weda Bay, menunjukkan kehadiran negara. "Penempatan perangkat negara di bandara khusus terbukti efektif, sesuai arahan Menhan Sjafrie," ucapnya.
Dia menjelaskan, koordinasi lintas instansi di lapangan berjalan baik. Sehingga, hal itu menghasilkan respons cepat atas potensi kejahatan ekonomi strategis. "Negara serius menjaga kedaulatan dan keamanan sumber daya strategis, khususnya komoditas nikel sebagai komponen penting industri pertahanan, baterai energi, dan rantai pasok global," ujar Rico.
Dia menegaskan, Kemenhan terus berkomitmen untuk memperkuat pengamanan strategis, termasuk integrasi sistem pengawasan digital, sensor maritim dan udara, serta kontrol logistik berbasis data real-time. Langkah itu dilakukan guna mencegah penyelundupan dan kejahatan transnasional.
"Satgas Terpadu akan terus meningkatkan kewaspadaan agar aktivitas penerbangan dan pergerakan logistik di Bandara Weda Bay selalu sesuai ketentuan hukum yang berlaku," kata Rico.