Senin 01 Dec 2025 18:03 WIB

Senangnya Anak Penerima MBG, dari Berat Badan Naik hingga Sisihkan Uang Saku untuk Ditabung

Mereka berharap pemerintah kembali membuat konsep menu yang lebih kreatif dan modern.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Mas Alamil Huda
Siswa menyantap hidangan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Pejaten Barat 01 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Siswa menyantap hidangan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Pejaten Barat 01 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat telah berjalan di berbagai sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Republika berbincang dengan sejumlah sekolah penerima untuk menggali bagaimana proses pelaksanaan, respons siswa, tantangan, hingga dampaknya terhadap aktivitas belajar.

 

Baca Juga

Program MBG yang saat ini berjalan di berbagai sekolah menengah di Yogyakarta mendapat beragam respons dari para pelajar. Kebanyakan pelajar yang Republika temui, mengaku merasakan manfaat langsung mulai dari meningkatnya nafsu makan, tubuh lebih bertenaga, hingga pengeluaran jajan yang berkurang signifikan. Meski begitu, beberapa siswa juga menyampaikan kritik terkait variasi rasa dan jenis menu yang dinilai masih perlu ditingkatkan agar lebih sesuai dengan selera anak muda.

Bagi Azzam, siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta, MBG sangat membantunya dalam memenuhi kebutuhan makanan harian. Ia menilai menunya lezat dan bergizi. "Komentar saya sih sangat bergizi dan enak. Saya sangat berterima kasih terhadap program MBG, entah itu makanan atau yang snack juga sama-sama membuat kita senang dan enak-enak lah menunya," ujarnya kepada Republika beberapa waktu lalu.

Azzam bahkan mengaku nafsu makannya meningkat sejak adanya MBG. Ia juga bercerita bahwa bila ada teman yang tidak menghabiskan makanan, biasanya mereka akan menghabiskannya bersama karena menunya terasa nikmat. "Jujur saya iya biasanya paling tidak dua tray saya habiskan," katanya sambil tertawa.

Menu favoritnya pun beragam. Azzam menyampaikan satu catatan lantaran menu berbahan ikan yang cukup sering membuatnya sedikit bosan. "Yang diperbaiki sih menu-menu baru boleh dicoba, jujur sih agak bosan sama ikan karena lumayan sering," ucapnya.

Hemat jajan

Bukan hanya Azzam, Bilqis dari SMK Negeri 6 Yogyakarta juga merasa terbantu secara finansial. Ia menilai, program ini sudah berjalan baik, meski ada masukan terkait snack yang menurutnya terlalu sering menggunakan bahan tertentu. "Senang karena bisa mengurangi uang jajan juga. Bisa ditabung," katanya.

"Menunya enak-enak juga tapi kalau snacknya itu menurutku banyak telurnya terus kayak masih kacang begitu tetapi so far udah enak," ucapnya menambahkan.

Tyas, pelajar dari SMK Negeri 2 Yogyakarta yang telah dua bulan menikmati program tersebut, merasa puas dengan rasa makanannya. "Baik sih, soalnya makanannya yang didistribusikan di sekolah kita enak-enak semua tidak ada yang tidak enak," katanya.

Keyla, siswi SMK Negeri 6 Yogyakarta, justru merasakan dampak paling signifikan dari program ini. Berbeda dari yang lainnya, Ia mengaku berat badannya meningkat secara sehat. "Awalnya 37 kilogram, 2 bulan ini 42-43 kilogram. Jadi doyan makan," ungkapnya.

Keyla memuji variasi menu pada awal program dan berharap pemerintah kembali membuat konsep menu yang lebih kreatif dan modern. "Pemerintah itu mending bikin menu yang variasi, diselang-seling, lebih bakal kemakan jadi tidak ngebosenin," ujarnya.

Dukungan terhadap program MBG tidak hanya datang dari siswa, tetapi juga orang tua. Orang tua dari Sabda Gaharu, siswa SD Kanisius Condongcatur, Sleman, mengapresiasi konsep penyajian yang disesuaikan dengan usia anak. "Bagus sebenarnya karena membantu orang tua yang agak susah menyiapkan bekal makanan untuk anak-anak. Semoga tidak ada masalah ke depannya dalam penyajian, terkait isu keracunan," kata Putri.

 

 

Para pekerja menyiapkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Dapur Makan Bergizi Gratis Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement