REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG, – Kota Tangerang, Provinsi Banten, menjadi tuan rumah workshop nasional penyiapan plasma untuk fraksionasi yang diikuti oleh perwakilan Unit Pengelola Darah (UPD) PMI dari 16 provinsi, Kamis.
Kebutuhan plasma di Indonesia yang masih sangat bergantung pada impor hingga mencapai triliunan rupiah mendorong PMI untuk mengoptimalkan pengelolaan plasma dalam negeri. Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah, mengatakan bahwa Jusuf Kalla selaku Ketua Umum PMI Pusat, mengarahkan PMI di tingkat kota dan provinsi untuk memanfaatkan plasma secara lebih efektif.
Dalam acara yang berlangsung di Hotel Golden Tulip Essential Tangerang, Oman berharap workshop ini dapat membuka akses bagi peserta untuk mengejar sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM. Sertifikasi ini adalah syarat bagi UPD dalam mengolah plasma untuk fraksionasi.
Peserta dari unit transfusi darah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan dua unit transfusi darah dari RS Fatmawati dan RS Kariadi juga hadir dalam acara ini. Selain itu, perwakilan dari vendor pengiriman plasma, Kiat Ananda, turut serta. Para peserta akan menyaksikan langsung proses penyiapan plasma sebelum dikirim ke Korea Selatan untuk diolah menjadi Produk Obat Derivat Plasma (PODP).
Oman menyatakan, "Kami berharap seluruh peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dan dipraktikkan di tempat masing-masing.”
Konten ini diolah dengan bantuan AI.