REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Di sela konferensi keamanan kawasan di Kuala Lumpur, Jumat (31/10/2024), Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin kepada Bloomberg News mengatakan bahwa Indonesia belum pada tahap finalisasi pembelian jet tempur J-10 Chengdu. Padahal sebelumnya, Sjafrie sempat mengatakan bahwa jet-jet tempur buatan China itu tak lama lagi akan melintas di udara Indonesia.
"Belum selesai -- kami sedang melihat-lihat," kata Sjafrie, saat ditanya soal kesepakatan dengan pihak China.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Sebagai sebuah negara yang "bebas dan aktif, kami bisa pergi ke mana saja untuk melihat mana yang efisien, tidak mahal - dan tanpa persyaratan," kata Sjafrie. "Kami masih menimbang-nimbang."
Pada pertengahan bulan ini, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengakui, TNI AU melalui Kemenhan akan membeli jet tempur Chengdu J-10 dari China. Bahkan, Sjafrie membenarkan, jet tempur generasi 4,5 tidak lama lagi tiba di Jakarta.
"Sebentar lagi terbang di Jakarta," kata Sjafrie menjawab pertanyaan Republika di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025). Hanya saja, Sjafrie tidak menjelaskan spesifikasi jet tempur Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAC) itu.
Kemenhan memang dilaporkan mengincar 42 jet tempur Chengdu J-10. Informasi yang didapatkan Republika, kunjungan Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto ke Beijing, China pada September lalu, salah satunya membahas sejumlah kerja sama pertahanan, termasuk pembelian jet Vigorous Dragon.
Republika sempat menanyakan kepada Wakil KSAU Marsdya Tedi Rizalihadi terkait rencana TNI AU membeli jet tempur Chengdu J-10 saat ada agenda di Kemenhan pada 1 Oktober 2025. Dia membenarkan kebijakan itu, tapi terkait spesifikasi diserahkan kepada Kemenhan selaku eksekutor.
 
                     
                     
      
      