REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan pesawat tempur J-10 Chengdu buatan China yang ingin dibeli Kemenhan masih dikaji oleh TNI AU. Beredar kabar, kontrak pembelian akan melalui skema pembayaran dari China.
"Sementara untuk yang J-10 itu memang menjadi pengkajian TNI AU, kita ingin platform-platform alutsista yang terbaik," kata Frega saat ditemui di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).
Proses pengkajian tersebut dilakukan untuk memastikan pembelian pesawat tempur J-10 tepat untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia. Frega juga memastikan Kemenhan belum membahas nila anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah untuk membeli pesawat tempur asal negeri tirai bambu tersebut.
Untuk diketahui, beredar informasi bahwa pemerintah telah membeli pesawat jet tempur asal China J-10 Chengdu. Informasi itu beredar di beberapa akun media sosial, salah satunya akun instagram @isds.indonesia.
Dalam unggahan akun tersebut pada 2 September 2025, dijelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana membeli 42 pesawat jet tempur. Berdasarkan media Prancis Intelligenceonline yang dikutip oleh akun instagram ISDS dijelaskan kontrak pembelian J-10 sempat tertunda karena masalah pendanaan.