Jumat 21 Nov 2025 10:01 WIB

Kasus Pendaki Diselamatkan di Gunung Fuji Turun Drastis Setelah Aturan Baru

Penerapan aturan ketat terbukti menurunkan insiden pendakian di Gunung Fuji.

Gunung Fuji
Foto: Republika/Daniel Wewengkang
Gunung Fuji

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jumlah orang yang terjebak di Gunung Fuji saat mendaki dari sisi Prefektur Shizuoka menurun 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya, tanpa ada laporan kematian, setelah aturan yang lebih ketat diberlakukan, menurut kepolisian setempat.

Meskipun jumlah total pendaki yang menggunakan jalur di prefektur tersebut selama musim pendakian dari Juli hingga September tetap tinggi, yakni sekitar 84.000 orang, hanya 36 orang yang membutuhkan bantuan.

Baca Juga

Angka tersebut turun tajam dari 64 orang pada musim 2024, di mana enam di antaranya meninggal dunia, demikian laporan Kyodo, Ahad (16/11/2025).

Gunung tertinggi di Jepang yang terletak di barat daya Tokyo itu sebelumnya sering mengalami masalah terkait pendaki, termasuk praktik bullet climbing atau mendaki semalaman untuk mencapai puncak setinggi 3.776 meter tanpa menginap di pondok pendakian.

Masalah lain termasuk pendaki yang membawa perlengkapan minim atau berpakaian terlalu santai, seperti hanya mengenakan kaus, celana pendek, dan sandal.

Sebagai bagian dari upaya mencegah pendakian yang sembrono, prefektur tersebut menggandakan biaya masuk menjadi 4.000 yen (sekitar Rp 437.000) tahun ini dan melarang orang memasuki jalur pendakian antara pukul 14.00 hingga 03.00 kecuali mereka telah memesan pondok gunung.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement