REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Biro Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaksanakan Evaluasi Pengelolaan Logistik Pemilu Tahun 2024 sebagai fondasi strategis untuk penyelenggaraan Pemilu Serentak 2029 yang lebih unggul.
Upaya ini merupakan langkah KPU dalam memperkuat tata kelola logistik pemilu secara menyeluruh dan berkelanjutan. Fokus utama dari penguatan ini adalah inisiasi transformasi distribusi logistik pemilu ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menuju Logistik Pemilu Berkelanjutan.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Untuk merealisasikan visi ini, Biro Logistik sedang menyusun dan memfinalisasi Peta Jalan Logistik 4.0.
Peta jalan ini dirancang sebagai panduan komprehensif yang memadukan prinsip-prinsip logistik modern dengan pemanfaatan teknologi terkini (digitalisasi) guna mengubah paradigma yang tadinya hanya “mengelola” logistik Pemilu, bertransformasi menjadi “merekayasa” tata kelola distribusi logistik Pemilu yang cerdas dan tangguh, menuju peta jalan Logistik 4.0.
Meliputi revitalisasi tata kelola manajemen gudang cerdas, optimalisasi jaringan distribusi, implementasi Supply Chain Risk Management (SCRM) yang proaktif, dan pembangunan kapabilitas SDM serta integrasi teknologi Logistics Control System yang lebih transparan, akuntabel, dan efisien.
Indikator kinerja utama yang menjadi faktor keberhasilan pengelolaan logistik distribusi menuju Peta Jalan Logistik 4.0 adalah operational excellence, people competencies, networking, partnerships dan technology.
Melalui inovasi proyek perubahan TRAN5T TPS, setiap tahapan distribusi logistik Pemilu dirancang untuk memenuhi prinsip 5T, yaitu Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat Biaya, Tepat Sasaran, dan Tepat Waktu.
Serta menjamin ketersediaan logistik pada H-1 pemungutan suara di setiap TPS, yang merupakan faktor fundamental yang menjamin hak konstitusional warga negara dalam setiap siklus kepemiluan mendatang.
"Setiap Pemilu adalah pembelajaran berharga. Evaluasi ini bukan sekadar meninjau kekurangan, tetapi memetakan praktik terbaik dan mengidentifikasi area yang membutuhkan inovasi, terutama dalam menghadapi dinamika Pemilu 2029," ujar Drs. Nur Wakit Aliyusron, MAP Kepala Biro Logistik KPU RI, dalam keterangannya Senin (27/10/2025).