Kamis 23 Oct 2025 18:30 WIB

Ditanya Soal Orasi Viral Komisaris Transjakarta Ainul Yaqin di Depan Trans7, Begini Respons Pramono

Dewan Komisaris dan Direksi akan mengklarisikfasi pernyataan Ainul.

Gubernur Jakarta Pramono Anung saat memberikan keterangan di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Foto: Bayu Adjie
Gubernur Jakarta Pramono Anung saat memberikan keterangan di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung enggan menanggapi perihal video viral mengenai Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ainul Yakin saat orasi di depan Kantor Trans7 beberapa waktu lalu.

Padahal, Ainul merupakan salah satu Komisaris PT Transjakarta, yang notabene merupakan BUMD Jakarta.

Baca Juga

"Untuk pertanyaan kedua, itu enggak ada hubungannya dengan Jakarta Running Festival," kata Pramono ketika ditanya Republika soal masalah itu saat meninjau Race Expo Jakarta Running Festival di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

Sampai dengan Kamis (23/10/2025), nama Ainul Yaqin masih tertulis di laman Transjakarta sebagai komisaris bersama empat jajaran lainnya. Belum ada informasi terbari terkait pemanggilan Ainul oleh Dewan Komisaris. 

"Muhammad Ainul Yakin saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia untuk periode 2024–2029. Beliau meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari Institut PTIQ Jakarta pada 2024," demikian tertulis di situs resmi. 

"Selain berkiprah di lingkungan kementerian, beliau juga aktif dalam gerakan sosial kemasyarakatan. Keterlibatannya di bidang keagamaan dan sosial menjadi cerminan komitmennya dalam memperkuat moderasi beragama serta pemberdayaan masyarakat."

Diketahui, Ainul menjadi sorotan publik beberapa waktu terkahir. Pasalnya, video yang merekam aksi orasinya di depan Kantor Trans7 viral di media sosial.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Ainul berorasi ketika massa melakukan aksi di depan Kantor Trans7. Aksi itu dilakukan setelah salah satu program Trans7 dinilai menyinggung pesantren dan ulama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement