REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menilai, Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi dan memberikan dukungan kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk semakin berani melakukan pemberantasan korupsi.
Hal ini disampaikan Anwar Abbas menanggapi kehadiran Presiden Prabowo di Kejagung, dalam jumpa pers penyerahan uang pengganti kerugian negara dalam tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya, sebesar Rp.13,255 triliun. Prabowo hadir bersama Menteri Keuangan Purbaya Sadewa, serta Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Mensesneg Prasetyohadi, dan sejumlah pejabat lainnya.
Menurut tokoh umat yang biasa disapa Buya Anwar ini, kehadiran Presiden Prabowo ke Kejagung saat penyerahan aset sitaan korupsi CPO, merupakan bentuk dukungan terhadap Kejagung. “Sekaligus ini warning kepada para koruptor bahwa dia serius dalam pemberantasan korupsi,” kata Buya Anwar.
Buya Anwar juga mengatakan langkah Kejagung yang tidak hanya memenjarakan, tapi juga mengejar pengembalian kerugian negara dari tangan koruptor sudah tepat. “Dalam perspektif Islam, harta yang diperoleh dari hasil curian tidak menjadi hak dari pencuri, sehingga harus dikembalikan pada pemiliknya. Jika pemiliknya negara maka dikembalikan pada negara. Jika harta itu tidak bertuan juga harus dikembalikan pada negara,” papar Buya Anwar.
Dijelaskannya, perilaku koruptor yang mencuri aset uang negara sudah sangat berani. Buya Anwar lalu bercerita tentang adanya pengakuan dari adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, yang bicara di youtube tentang Prabowo yang menolak disuap 1 miliar dolar AS. “Yang bisa menyogok 1 miliar dolar AS itu pengusaha besar. Kalau Prabowo yang di depan umum sudah berpidato di depan rakyat bertekad memberantas korupsi saja mereka masih berani menawarkan sogokan,” kata Buya Anwar yang juga Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Dengan demikian, kata Buya Anwar, Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat jika ingin memberantas korupsi. Presiden Prabowo harus punya keberanian ekstra dalam memberantas korupsi. “Masyarakat juga harus mendukung Prabowo dalam pemberantasan korupsi. Jika rakyat berada di belakangnya, maka Prabowo akan semakin percaya diri,” jelasnya.