REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan rencana pembelian pesawat tempur J-10 Chengdu asal China tidak akan mengganggu hubungan militer antara TNI dengan negara lain, termasuk AS. Hal tersebut dikatakan Freddy merespons adanya sinyal pembelian pesawat tempur J-10 Chengdu dari Kementerian Pertahanan.
"Adapun mengenai hubungan militer Indonesia dengan Amerika Serikat, TNI tetap menjalankan kerja sama pertahanan dengan seluruh mitra strategis secara baik, menjaga hubungan dengan keduanya secara proporsional," kata Freddy saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Menurut Freddy, sedari awal Indonesia menganut sistem politik luar negeri bebas aktif yang memungkinkan untuk menjalin hubungan bilateral dengan negara manapun. Prinsip bebas aktif itu juga, lanjut Freddy, yang membuat TNI dapat menjalin hubungan militer dengan negara negara manapun, termasuk AS.
Sejauh ini, TNI dan beberapa negara lain kerap membangun kerja sama militer seperti latihan bersama, pertukaran prajurit untuk kepentingan pendidikan hingga pertukaran teknologi alutsista. Karenanya, dia memastikan TNI akan terus membina hubungan baik dengan ragam negara demi menjaga kondusifitas keamanan di wilayah.
Terkait kepastian untuk membeli pesawat tempur J-10 Chengdu, Freddy menyerahkan hal tersebut kepada Kementerian Pertahanan.
"Akuisisi pesawat tempur J-10 Chengdu merupakan bagian dari kebijakan pertahanan yang berada di bawah kewenangan dan tanggung jawab Kemhan," tutup Freddy.
View this post on Instagram