REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan alasan berubahnya nominal tunjangan reses DPR RI dari periode sebelumnya. Dasco mengeklaim hal itu terjadi karena ada anggota DPR yang mesti menombok saat reses.
Menurut Dasco, ada banyak kegiatan anggota DPR saat reses seperti penyaluran sembako atau pemeriksaan kesehatan. Tak jarang anggota DPR memberikan uang saku bagi para peserta kegiatan.
"Teman-teman ini kan bikin kegiatan. Ada yang bikin misalnya sambil bagi sembako, ada yang bikin sambil kemudian pemeriksaan kesehatan gratis, ada yang bikin dia ngobrol-ngobrol sambil kemudian bagi uang saku, misalnya begitu," kata Dasco kepada wartawan dikutip pada Selasa (14/10/2025).
Dasco merasa tak semua kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara administratif. Misalnya tak semua peserta yang hadir bersedia dimintai tanda terima.
"Nah, kemudian, kan kita gak mungkin minta pertanggungjawaban konstituen, tanda tangan misalnya dia udah terima ini, atau kemudian dapet ini, kan gitu.Nah, termasuk juga anggota DPR ini kan punya tim sukses nih, yang enggak digaji tapi dalam kegiatan-kegiatan penyelenggaraan, mereka yang koordinir di daerah dan harus juga dikasih uang saku, misalnya gitu loh," ujar Dasco.
Dasco juga menyinggung ada saja anggota DPR yang dimintakan sesuatu oleh konstituennya. Saat itulah menurut Dasco kadang ada anggota DPR yang mesti merogoh kocek pribadinya.