REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelandang Barcelona Frenkie de Jong mengkritik rencana pertandingan La Liga antara klubnya dan Villarreal yang akan digelar di Miami pada akhir tahun ini. Ia menilai langkah tersebut mungkin menguntungkan secara komersial, tetapi tidak adil dari sisi kompetitif.
Pertandingan kandang Villarreal melawan Barcelona dijadwalkan berlangsung pada 20 Desember di Hard Rock Stadium, Miami, seperti diumumkan oleh Presiden La Liga Javier Tebas pada Rabu (8/10/2025). Laga ini akan menjadi pertandingan liga resmi Eropa pertama yang dimainkan di luar benua.
De Jong mengatakan dirinya memahami alasan bisnis di balik keputusan itu, tetapi tidak mendukung pelaksanaannya. “Saya bisa memahami klub-klub, mereka akan mendapat untung darinya,” ujar De Jong dalam konferensi pers pra-pertandingan Belanda jelang kualifikasi Piala Dunia di Malta.
Namun, ia menilai keputusan tersebut berpotensi merugikan dari sisi olahraga. De Jong menyebut bahwa bermain di luar negeri membuat tim kehilangan keuntungan kandang dan menciptakan ketidakseimbangan kompetitif di liga. Ia juga menyampaikan bahwa para pemain tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tersebut. Menurutnya, pertandingan tandang di tempat netral akan membuat rasa keadilan kompetisi berkurang.
Gelandang asal Belanda itu menambahkan bahwa pemain sebenarnya tidak menolak upaya komersialisasi sepak bola, tetapi berharap suara mereka juga didengar dalam kebijakan besar semacam ini. “Kami sekarang akan memainkan pertandingan tandang di tempat netral,” kata De Jong. “Tapi saya rasa tidak ada yang mendengarkan kami.”
Langkah La Liga ini menuai reaksi dari otoritas sepak bola Eropa. Presiden UEFA Aleksander Ceferin menyebut keputusan mengizinkan dua pertandingan liga Eropa digelar di luar negeri sebagai langkah yang “disesalkan”. Ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi preseden di masa depan.
Selain LaLiga, Serie A Italia juga akan melakukan hal serupa. Pada Februari 2026, laga antara AC Milan dan Como dijadwalkan berlangsung di Perth, Australia, sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan pasar sepak bola Eropa ke wilayah Asia-Pasifik.